SOLOPOS.COM - Ilustrasi klaster Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI -- Munculnya klaster persebaran Covid-19 di Kabupaten Boyolali, berdampak pada pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang tengah dijalankan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan uji coba PTM di tengah pandemi Covid-19 adalah kondisi lembaga pendidikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika lembaga pendidikan berada di wilayah zona oranye atau merah untuk persebaran Covid-19, maka uji coba PTM diarahkan untuk tidak digelar.

Baca juga: Pemkab Boyolali Pastikan Tak Ada Open House Pejabat Saat Lebaran

Diketahui belum lama ini muncul klaster persebaran Covid-19 di Dusun Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

Hal itu juga berdampak pada dihentikannya sementara uji coba PTM di dua SD yang berada di kawasan tersebut. Masalahnya dalam beberapa hari ke depan, yakni pada 3 Mei 2021, ujian jenjang SD akan digelar secara luring.

"Kemarin sudah kami rapatkan untuk SD. Sebab ada klaster piknik di Ampel. Ada dua SD yang ada di lokasi itu, yakni SDN 2 Ampel, dan SDN Candi. Keduanya berada di zona oranye. Saya tidak izinkan. Ini tetap harus dipantau sampai hari terakhir sebelum ujian. Kalau daerah itu belum hijau, kami tidak izinkan untuk ujian," kata dia, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Klaster Piknik Boyolali Berkembang ke Kontak Erat, 16 Orang Positif Covid-19

Terkait teknis pelaksanaan ujian itu pun pihaknya menyerahkannya kepada sekolah terkait. Artinya, sekolah bisa memperhitungkan kondisi wilayah domisili sekolah dengan jadwal ujian.

Langkah-Langkah Alternatif

Jika dirasa tidak memungkinkan kondisi wilayahnya membaik sebelum ujian berlangsung, pihak sekolah bisa menjalankan langkah-langkah alternatif. Misalnya saja dengan memindahkan lokasi ujian.

"Guru tidak masalah karena tidak berdomisili di situ. Dalam hal ini yang bermasalah adalah lembaganya. Anak-anak bisa diinventarisasi dulu. Nanti bisa pindah lokasi ujian. Orang tua bisa mengantarkan anaknya. Saat ini lebih rinci masih dikaji," lanjut dia.

Baca juga: Pengunjung dan Pemandu Karaoke di Boyolali Jadi Sasaran Tes Antigen, Ini Hasilnya

Hal yang sama juga terjadi di sekolah yang berada di Mudal, Kecamatan Boyolali. Sebab kondisi di lokasi tersebut juga tidak memungkinkan untuk dilakukan PTM, karena munculnya kasus Covid-19 yang cukup banyak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, pada Selasa (27/4/2021) menyampaikan adanya klaster tahlilan yang muncul di Desa Mudal, Kecamatan Boyolali.

Klaster tersebut merupakan pengembangan dari klaster keluarga yang sebelumnya sudah ada.

"Total ada 19 kasus. Klaster tahlilan muncul sekitar awal April lalu. Saat ini masih ada 12 orang yang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan tujuh lainnya sudah sembuh," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya