SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan polisi menangkap 74 orang <span>&nbsp;yang diduga terkait kasus terorisme. Penangkapan itu terjadi&nbsp;</span>dalam kurun waktu 8 hari sejak Senin (13/5/2018) sampai Senin (21/5/2018) ini.</p><p>Hal itu disampaikan oleh Tito dalam konferensi pers seusai rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, pada Selasa (22/5/2018). Ratas kali ini membahas mengenai penanganan dan pencegahan terorisme.</p><p>Tito mengatakan 14 orang di antaranya <a href="http://news.solopos.com/read/20180515/496/916435/lawan-polisi-dengan-bom-1-terduga-teroris-ditembak-di-surabaya" target="_blank">meninggal dunia</a> karena melawan pada saat ditangkap. Namun, dalam konferensi pers itu Tito tidak menjelaskan bagaimana proses meninggalnya 14 orang itu.</p><p>"Dari <a href="http://news.solopos.com/read/20180520/496/917384/tangis-anak-dita-saat-subuh-sebelum-bom-surabaya-aku-tak-mau-mati" target="_blank">bom Surabaya</a> maka Polri didukung oleh teman-teman bersama TNI, kita melakukan penindakan sehingga dalam waktu 8 hari 13 Mei sampai 21 Mei sudah 74 orang yang ditangkap dan 14 di antaranya meninggal dunia karena melawan pada saat ditangkap," kata Tito.</p><p>Tito mengatakan 74 orang itu tersebar di sejumlah daerah seperti Jawa Timur (31 orang), Jawa Barat (8 orang), Banten (16 orang), Sumatra bagian Selatan (8 orang), Riau (9 orang) dan Sumatra Utara (6 orang).</p><p>Tito mengatakan polisi menyita sejumlah barang bukti seperti bom siap pakai, materi bahan peledak lainnya, baterai dan switch dan sebagainya. Menurutnya, seusai peristiwa bom bunuh diri di Surabaya yang menewaskan belasan orang, Polri telah melakukan investigasi termasuk mendeteksi <a href="http://news.solopos.com/read/20180516/496/916601/polri-pelaku-teror-di-mapolda-riau-kelompok-nii" target="_blank">jaringan terorisme</a> tersebut.</p><p>"Dari hasil operasi, kita meyakini atau dugaan yang sangat kuat sekali aksi di Surabaya terkoneksi dengan penyerangan di Polda Riau, juga insiden di Mako Brimob [Kelapa Dua Depok] dilakukan oleh JAD [Jamaah Ansharud Daulah] yang memiliki afiliasi ISIS di Suriah," kata Tito.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya