SOLOPOS.COM - Ilustrasi OTG Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Kabupaten Klaten kembali masuk ke zona merah atau risiko tinggi Covid-19. Hal itu setelah jumlah kasus Covid-19 melonjak selama sepekan terakhir.

Pemkab Klaten melakukan penghitungan zona risiko penularan Covid-19 setiap pekan. Pada pekan ini, Klaten kembali masuk zona merah dengan angka reproduksi efektif (Rt) virus corona 1,36.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pada pekan lalu, Klaten masuk kategori oranye atau risiko sedang dengan angka Rt 1,11. Klaten pernah masuk pada zona merah pada pekan ketiga Juli lalu dengan angka Rt 2,2.

Hore! Bus Trans Jateng Solo-Sangiran-Sumberlawang Gratis 9 Hari Mulai Besok

Sebagai informasi, Klaten mengalami lonjakan jumlah kasus Covid-19 selama sepekan terakhir yang mengantar kabupaten tersebut masuk zona merah risiko Covid-19. Sejak Senin (24/8/2020) hingga Minggu (30/8/2020), saban hari jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah.

Jumlah pasien positif bertambah sebanyak 66 orang selama sepekan ini. Sementara jumlah pasien positif yang sembuh dalam sepekan terakhir ada 24 orang.

3 Pasien Meninggal

Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia ada tiga orang dalam sepekan terakhir. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan jumlah kasus Covid-19 kembali melonjak pada Senin (31/8/2020).

Gara-Gara Status WA Tidur Dengan Wanita Lain, Perangkat Desa Di Sukoharjo Dilaporkan ke Inspektorat

Kasus positif Covid-19 dalam sehari itu bertambah 40-an orang. Untuk mengeluarkan Klaten dari zona merah risiko Covid-19, Mulyani mengatakan Pemkab terus menyosialisasikan protokol kesehatan secara masif melalui gugus tugas di tingkat desa serta kecamatan.

Pemkab juga segera memberlakukan sanksi baru bagi warga yang melanggar kewajiban memakai masker. Sanksi tersebut yakni petugas akan menyita KTP selama 10 hari, bukan lagi satu hari seperti sebelumnya.

“Kaitannya sanksi kalau dulu petugas menyita KTP dan warga bisa mengambil hari itu juga, sekarang ada perpanjangan penahanan KTP [menjadi 10 hari],” kata Mulyani di DPRD Klaten, Senin (31/8/2020).

Rekomendasi Jatuh Ke Etik-Agus, Kemesraan Golkar dan PDIP Berlanjut di Pilkada Sukoharjo 2020

Penularan Lokal

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan peningkatan jumlah kasus yang membuat Klaten masuk zona merah risiko Covid-19 sepekan terakhir paling banyak dari Wonosari. Gugus tugas masih mengkaji penyebab lonjakan kasus dari kecamatan tersebut.

Namun, dia menduga lonjakan kasus di Wonosari itu ada kaitan dengan kasus sebelumnya yakni perangkat desa yang meninggal dunia karena Covid-19. “Muncul klaster dan kemungkinan sudah ada penularan lokal,” kata Ronny.

Geger! Ditemukan KTP Warga Mojokerto Saat Penggerebekan Markas ISIS di Yaman

Ronny menuturkan upaya untuk meminimalkan kembali lonjakan kasus Covid-19 yakni dengan melacak kontak erat. Selain itu, gugus tugas akan memasifkan sosialisasi protokol kesehatan.

“Kami akan memperketat lagi protokol kesehatan bagi kontak erat. Jika kontak erat ada yang reaktif sesuai hasil rapid test reaktif, mereka wajib isolasi mandiri hingga hasil swab keluar,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya