SOLOPOS.COM - Peugeot Django 150 di area test ride IIMS 2015. (Liputan6.com)

Sepeda motor Peugeot Django 150 memiliki tinggi.

Solopos.com, JAKARTA – Terjun di bursa sepeda motor Indonesia, Peugeot meluncurkan skuter matik (skutik) Django 150 sebagai andalan. Sekilas tampilannya mirip Vespa, namun seperti apa rasa menunggangi skutik Rp34 jutaan asal Prancis itu?

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Skutik Peugeot Django 150 muncul kali pertama di Tanah Air lewat pameran otomotif Indonesia Intenational Motor Show (IIMS) 2015. Bermodalkan tampang retro dan aura khas skuter eropa, Django 150 akan bersaing ketat dengan Vespa Sprint 150ie, Yamaha Nmax, dan Honda PCX.

Dihimpun Solopos.com dari laman Liputan6 dan Tmcblog, Sabtu (29/8/2015), berikut impresi saat mencicipi sepeda motor Peugeot Django 150:

Tampilan dan Ergonomi
Ketimbang Vespa Sprint 150ie, Django 150 terasa lebih gemuk dan lebih panjang. Kendati memiliki ban 12 inci atau lebih kecil dari ban skutik mainstream yang memiliki ban 14 inci, ternyata tongkrongan skutik asal Prancis itu tak bisa dibilang pendek.

Pengendara dengan tinggi 170 cm pun dipastikan tetap jinjit karena jarak jok ke tanah mencapai 77 cm. Akan tetapi ergonominya cukup baik, khas skutik untuk perkotaan, yakni posisi paha, lutut dan telapak kaki membentuk sudut 90 derajat.

Performa
Ketika tombol starter Django 150 ditekan, suara “bletak” akan terdengar meski tak sekeras suara pada Honda Beat generasi pertama.

“Ya bunyi starter yang masih pakai ketokan part arang di dinamo starter, tapi ini motor skutik cukup minim getaran,” ungkap pengamat otomotif Taufik Hidayat.

Dalam area test ride yang terbatas, yakni hanya 400 meter persegi, terasa Django 150 memiliki tenaga yang terus terisi di putaran bawah serta jambakan torsi yang mantap saat berakselerasi. Sebaliknya, deselerasinya justru lebih lambat sehingga putaran mesin tidak mudah anjlok.

Pengendalian
Sama seperti Vespa, Peugeot Django 150 juga memiliki pengendalian (handling) yang tidak selincah skutik bikinan Jepang ketika digunakan untuk bermanuver zig-zag. Sehingga sebelum berbelok, perlu ancang-ancang terlebih dahulu.

Akan tetapi kekurangan tersebut dapat ditutupi oleh ban tapak lebar yang menyuguhkan kestabilan saat menikung. Pengereman dan suspensi sepeda motor Peugeot Django 150 juga cukup baik meski tidak istimewa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya