SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cempluk yang baru saja menjadi guru tidak tetap di sebuah SD di Gunungkidul ini dikenal sebagai seorang guru yang enerjik plus modis, selalu memakai sepatu hak tinggi dan dandanan yang selalu up to date. Ia mempunyai kebiasaan unik saat mengendarai motor matik barunya, yaitu sepatunya dilepas (tanpa dimasukkan tas plastik) lalu diletakkan ke lantai motor. Ketika mau turun baru sepatunya dipakai. “Ben ra kesel sikile,” begitu alasannya.

Seperti biasa, Senin awal bulan lalu Cempluk berangkat ke sekolah yang berjarak 15 km dari rumahnya. Seperti biasa, ia melepas sepatu di lantai motor kreditan yang baru dua bulan dicicilnya. Namun setelah sampai di sekolah, apa yang terjadi Saudara-Saudara?  Olalaaa… ternyata sepatunya yang satu tidak ada alias kecer. Cempluk celingukan mencari sepatunya di motor dan di sekitar motor, tetapi hasilnya nihil. Tanpa pikir panjang ia langsung putar balik dan menyusuri jalan yang dilaluinya tadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah berjalan kira-kira satu kilometer baru ia temukan sepatunya. Namun betapa kagetnya Cempluk, ternyata oh ternyata… sang sepatu sudah jadi rebutan dua ekor anak anjing di pinggir jalan! Padahal Cempluk adalah orang yang paling takut dengan yang namanya anjing.

Tak ada pilihan lain, terpaksa ia pulang untuk ganti sepatu. Setelah kejadian itu Cempluk kapok melepas sepatunya di lantai motor.

 

Anik Widayati, Guru SD Candirejo I, Semin, Gunungkidul, 55854

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya