SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Lahan pertanian kini tersisa 372,33 hektare.

Harianjogja.com, BANTUL–Luasan lahan hijau di Kecamatan Kasihan dipastikan berkurang hampir 50%, dari 676 hektare menjadi 372,33 hektare. Itu berdasarkan Raperda Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) Kasihan yang disahkan pada awal 2018, setelah melalui pembahasan yang alot.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Pansus, Bibit Rustamto mengakui pengurangan tersebut cukup banyak setelah adanya tarik ulur luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Kasihan. Sehingga pembahasan RDTRK molor cukup lama. Namun Bibit menilai sisa LP2B yang bakal dipertahankan selama 20 tahun ke depan ini cukup lumayan bila dibandingkan konsep awal yang diajukan. Merujuk draf rancangan peraturan daerah (raperda) yang diajukan pemkab LP2B hanya seluas 358.32 hektare saja. Padahal total luasan lahan hijau di Kasihan mencapai 676 hektare. “Pansus ngotot minta tambahan lahan hijau. Sehingga ketemu angka 372.33 hektare,” katanya, Rabu (17/1/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Namun Bibit berpendapat menilik konsep RDTRK Kecamatan Kasihan yang dikonsep sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif, alih fungsi ratusan hekatare lahan hijau ini bukan tanpa alasan. Dengan alih fungsi tersebut diharapkan muncul titik-titik perekonomian kreatif baru di wilayah ini. meskipun demikian Bibit mengingatkan konsep ini memiliki sejumlah konsekuensi. Salah satunya, Pemkab harus menggali beragam potensi sekaligus membangun beragam sarana infrastruktur penunjang.

Kendati banyak LP2B yang bakal beralih fungsi, Bibit mengklaim pengurangan ini tak mengganggu ketersediaan pangan. Sebab, keputusan ini juga mempertimbangkan ketersediaan lahan hijau di berbagai kecamatan lainnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Bantul, Isa Budi Hartomo tak menampik ada beberapa faktor yang memicu molornya pembahasan raperda. Di antaranya karena pansus meminta tambahan stok lahan hijau. Sehingga dinas harus memetakan ulang area pertanian mana saja yang dapat dipertahankan. “Kami juga mendata titik-titik sawah di pinggiran,” tuturnya.

Lebih lanjut Isa menambahkan wilayah Kasihan ini memang didesain sebagai pusat perekonomian kreatif. Ini didasarkan menjamurnya industri kerajinan tangan di Kasongan. Selain itu, Kasihan juga digadang-gadang jadi wilayah perdagangan dan jasa. Sehingga nantinya izin untuk pengembangan sektor perdagangan dan jasa bakal dipermudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya