SLEMAN—Hampir 50% dari 36 desa wisata yang terdapat di Sleman tidak aktif beroperasi.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Nur Hadiyati menyebutkan, tidak lebih dari 15 desa wisata di Kabupaten Sleman yang beroperasi optimal dengan memasarkan potensinya sebagai tujuan wisatawan.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Ia mengatakan, beberapa desa wisata yang telah berhasil mengembangkan potensinya hingga dikenal masyarakat, antara lain, Sambi, Pentingsari dan Brayut.
Adapun desa wisata yang tidak aktif antara lain, Tunggularum, Ngamboh, Mlangi, Trumpon, dan lain-lain. Menurut dia, kelemahan manajemen menjadi salah satu penyebab desa wisata hanya terlihat aktif di awal.
“Jadi butuh keseriusan desa masing-masing untuk mengatur administrasi,” ujarnya kepada Harian Jogja, Selasa (26/6).
Pengelolaan dan kebijakan, lanjut Nur, merupakan wewenang desa, sedangkan pemerintah kabupaten hanya memfasilitasi, membina, serta memberi pelatihan, mulai dari manajemen hingga pengembangan potensi. (ali)