Solopos.com, SRAGEN—Sepanjang Januari-Desember 2022, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sragen mencapai 189 kasus. Kasus meninggal dunia hanya terjadi Desember 2022 dengan satu kasus. Kasus tertinggi terjadi di Januari 2022 sebanyak 47 kasus.
Penjelasan itu diungkapkan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Sri Subekti, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (1/1/2023).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Bekti, sapaan akrabnya, menjelaskan kasus kematian akibat DBD hanya terjadi di Desember 2022 dengan satu kasus. Kasus suspect DBD yang dirawat di rumah sakit (RS) sepanjang Desember 2022 mencapai 215 kasus tetapi yang dinyatakan positif DBD hanya 12 kasus.
“Jadi sisanya 203 kasus yang dirawat di RS itu bukan DBD. Kalau dibandingkan dengan Desember 2021, kasus DBD di 2022 turun signifikan karena di Desember 2021 mencapai 39 kasus,” jelas dia.
Dia menerangkan lonjakan kasus DBD tertinggi terjadi di Januari 2022 dengan 47 kasus, Februari 22 kasus, April dan Juni 19 kasus, Agustus 18 kasus, bulan-bulan berikutnya di bawah angka itu. Dia menyebut kasus terendah terjadi di September dan Oktober, yakni hanya lima kasus.
Bekti mewanti-wanti di musim penghujan masyarakat diimbau waspada DBD. Dia menerangkan pencegahan DBD yang paling efektif berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin, seperti mengurang rutin dengan menyikat bak kamar mandi.
Dia mengatakan bila ada genangan air di tempat-tempat tertentu sering dilihat dan dibuang, seperti di vas bunga, belakang kulkas, ban bekas, potongan bambu, dan seterusnya.
“Lingkungan yang rimbun harus dibersihkan. Prinsipnya gerakan 3M plu, yakni menguras, menutup, dan mengubur. Menguras secara rutin dan menyikat dinding kamar mandi. Mengubur barang-barang yang bisa menjadi tampungan air atau genangan air. Menutup tempat tampungan air. Sebelum tidur bisa menggunakan lotion antinyamuk, kelambu, dan lainnya untuk menghindari gigitan nyamuk,” kata dia.
Berikut jumlah kasus DBD Sepanjang 2022
Januari : 47 kasus
Februari : 22 kasus
Maret : 9 kasus
April : 19 kasus
Mei : 15 kasus
Juni : 19 kasus
Juli : 10 kasus
Agustus : 18 kasus
September : 5 kasus
Oktober : 5 kasus
November : 8 kasus
Desember : 12 kasus
Total : 189 kasus
Sumber: Dinkes Sragen (trh)