SOLOPOS.COM - Hulu saluran irigasi Colo Barat di Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Kamis (15/9/2022). Pada 2022 ini, pengeringan saluran irigasi Colo Barat mundur 15 hari dari pola tahunan 1 Oktober menjadi 16 Oktober. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com,  WONOGIRI — Pengeringan saluran irigasi Colo Barat mundur 15 hari dari jadwal pola tahunan setiap 1 Oktober. Pengunduran jadwal pengeringan itu atas usulan petani pemakai air dari saluran irigasi primer colo pada Juli 2022.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Colo Barat, Rusdiyanto, mengatakan pengajuan usulan pengunduran pengeringan saluran tersebut atas kesepakatan petani pemakai air dari saluran irigasi Colo Barat di Wonogiri, Sukoharjo, dan Klaten. Dasar dari usulan tersebut lantaran masa tanam (MT) II dan MT III pada masing-masing petani tidak bisa diterapkan pada jadwal yang sudah ditetapkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Masa panen tidak dapat dilakukan serentak. Hal itu di antaranya disebabkan masa tanam benih padi tidak dapat dilakukan secara serentak menyusul keterbatasan jumlah tenaga kerja dan jenis padi yang ditanam para petani pemakai air dari saluran irigasi Colo Barat berbeda. Selanjutnya, ketika memasuki masa panen, petani tidak bisa langsung memanen padi karena terkendala tenaga kerja. 

“Kami sudah mengusulkan secara resmi kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo awal Juli 2022 dan sudah dirapatkan pada akhir Juli. Pengeringan disepakati mulai 16 Oktober 2022 karena alasan yang sudah saya sebutkan tadi,” kata Rusdiyanto kepada Solopos.com, Kamis (15/9/2022).

Dia menjelaskan, MT I biasanya membutuhkan waktu sekitar 105 hari, MT II berkisar 90-100 hari, dan MT III berkisar 80-90 hari. Saat ini, sebanyak 80 persen sawah yang memakai air dari saluran irigasi Colo Barat sudah memasuki usia tanam 90 hari.

Baca Juga: Karangtengah Jadi Kecamatan Terbanyak dengan Tanaman Petai di Wonogiri

Mulai pekan ini sudah ada beberapa sawah yang sudah dipanen. Di Wonogiri, petani pemakai air saluran irigasi tersebut ada di empat desa di Kecamatan Selogiri, yaitu Desa Sendang Ijo, Nambangan, Jaten, dan Pule.

Pengunduran jadwal pengeringan saluran irigasi Colo Barat sudah beberapa kali dilakukan. Pada 2020 dan 2021, pengeringan irigasi mundur 10 hari dari pola tahunan 1 Oktober menjadi 11 Oktober. Catatan Solopos.com, sawah pengguna air dari Colo Barat di Wonogiri seluas 470 hektare (ha), Sukoharjo seluas 2.017 ha, dan Klaten seluas 655 ha.

Kepala Sub Divisi Jasa Air III/1 Perum Jasa Tirta I, Fendi Ferdian, membenarkan hal tersebut. Para pihak terkait sudah menyepakati pengunduran jadwal pengeringan saluran irigasi Colo Barat. Namun dia enggan mengatakan kapan jadwal pasti pengeringan.

Baca Juga: Kaya Manfaat, Wonogiri Galakkan Penanaman Kacang Sacha Inchi

Dia beralasan agar saat proses pengeringan tidak banyak masyarakat yang mendatangi saluran. Sebab hal itu sangat berbahaya mengingat arus pada saluran irigasi tersebut deras.

“Pengeringan saluran irigasi, baik Colo Barat maupun Colo Timur perlu dilakukan untuk pemeliharaan saluran irigasi. Pengeringan saluran irigasi berlangsung selama 30 hari. Kami mengimbau masyarakat tidak perlu ke saluran irigasi saat irigasi mulai dikeringkan karena sangat berbahaya, arusnya deras,” ujar Fendi saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon WhatsApp (WA), Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya