SOLOPOS.COM - Joko Sutopo bersama Verawati dan anak mereka, Anugrah Baskoro Sutopo (Nugrah), di acara peluncuran buku karya Nugrah di Ruang Ruby 1 Hotel Best Western Premier Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (9/10/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Anugrah Baskoro Sutopo mencurahkan isi hatinya melalui buku berjudul Siapa Bilang Jadi Anak Bupati Selalu Enak, Unboxing Me, Ceritaku Sebelum 12.

Buku itu merekam peristiwa yang dialaminya selama menjalani hidup bersama ayah dan bundanya, Joko Sutopo yang merupakan Bupati Wonogiri saat ini dan Verawati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nugrah, sapaan akrab bocah itu, juga menyinggung tentang statusnya yang masih menjadi anak semata wayang. Anak 11 tahun yang duduk kelas VI Olifant Elementary School, Jogja, itu menyebut statusnya itu masih sementara. Dia mengaku tak mengetahui orang tuanya berencana menambah anak lagi atau tidak.

“Yang jelas, sekarang satu anak saja sudah bikin pusing [Ayah dan Bunda], apalagi kalau aku punya adik. Kalau aku punya adik mungkin dia bisa menjadi partnerku yang akan sukses membuat Ayah dan Bunda tambah puyeng,” tulis Nugrah dalam bukunya.

Baca Juga: Siap-Siap Pedagang Boleh Berjualan Lagi di Alun-Alun Wonogiri

Joko Sutopo tak memungkiri kesibukan bekerja, baik sebagai Bupati, Ketua DPC PDIP Wonogiri, maupun menjalankan usaha membuatnya jarang bisa bersama istri dan anaknya yang menetap di Jogja. Kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu, Joko Sutopo sudah berkomitmen dengan istrinya untuk mengasuh satu anak saja. Sebagai informasi, lelaki yang akrab disapa Jekek itu menjabat sebagai Bupati Wonogiri sejak Februari 2016 lalu. Dia melanjutkan kepemimpinan berdasar hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lalu.

“Insyaallah saya dan istri saya sepakat satu anak saja. Biar lebih fokus, biar bisa mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada Nugrah. Kalau ke depan Allah memberikan cerita yang lain, kami pun akan menerima,” ucap Joko Sutopo didampingi istrinya seusai peluncuran buku karya Nugrah di Ruang Ruby 1 Hotel Best Western Premier Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (9/10/2021).

Baca Juga: KKS Sempat Bermasalah, Warga Wonogiri Kini Bisa Cairkan BPNT

Dia tak memungkiri Nugrah suka protes karena jarang bisa berkumpul atau bepergian bersama bapaknya seperti keluarga lainnya. Joko Sutopo menyebut kondisi itu sebagai konsekuensi menjadi pejabat publik. Dia sudah memberi pengertian kepada Nugrah agar dapat memahami kondisi tersebut. Dia bersyukur seiring berjalannya waktu Nugrah dapat menerima dan menikmati kondisi ini.

“Sebagai ganti hilangnya waktu bersama Nugrah saya biasanya memberi apa yang dia minta, seperti mainan atau makanan. Kalau di rumah, ibunya melarang Nugrah bermain dengan mainan tertentu atau makan makanan yang mengandung MSG [monosodium glutamate] berlebih. Kalau bersama saya larangan itu saya hilangkan. Mumpung bersama saya, dia harus gembira,” imbuh Joko Sutopo seraya tersenyum.

Sementara itu, Verawati, mengonfirmasi bahwa Nugrah suka protes karena ayahnya jarang pulang ke Jogja. Selama bekerja sebagai peneliti di bagian Bioteknologi Molukuler Balai Besar Veteriner, Wates, Jogja dia juga tak bisa sepenuhnya bersama Nugrah.

Baca Juga: Sempat Jadi Tempat Isoter, Begini Kondisi Terkini Gedung PGRI Wonogiri

Hingga suatu ketika Nugrah sepulang sekolah terlihat ngambek. Setelah ditanya ternyata dia sedih karena hanya dia yang tak diantar oleh orang tua ke sekolah. Momentum itu menyadarkan Verawati. Oleh karena itu, dia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lembaga tersebut, sejak beberapa tahun lalu. Dia ingin fokus merawat Nugrah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya