SEPAK BOLA INDONESIA : Demi Asian Games, KLB PSSI Harus Dipercepat

Sepak bola Indonesia didesak untuk menggelar KLB PSSI.

Solopos.com, SOLO — Sanksi pembekuan PSSI memang bakal dicabut oleh Presiden Joko Widodo. Akan tetapi, sanksi yang dijatuhkan Kemenpora pada April 2015 itu tak bisa langsung batal begitu saja karena sejumlah syarat mesti dipenuhi terlebih dulu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu yang terpenting adalah mendesak dilakukannya Kongres Luar Biasa (KLB). Demi Indonesia yang jadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang, KLB itu harus secepatnya dilakukan.

Mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan KLB tersebut mesti digelar sebelum Mei 2016. Ia sempat menemui Presiden Joko Widodo bersama tokoh Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, di Istana Presiden, Jakarta. Dalam pertemuan itu Presiden meminta KLB digelar maksimal tiga bulan setelah pencabutan sanksi.

“Saya bertemu Presiden dan menginginkan KLB diselenggarakan secepatnya tak perlu menunggu sampai enam bulan apalagi setahun. Sebelum Mei 2016 sudah harus terlaksana,” papar Wali Kota Solo ini, kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (25/2/2016).

Mantan ketua Persis Solo itu menjelaskan desakan untuk segera menggelar KLB  itu demi penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia. Di samping itu, pelaksanaan agenda luar biasa itu tak perlu dipersulit karena yang terpenting adalah mencari pemimpin PSSI anyar supaya kerja organisasi segera berjalan.

“Kita jadi tuan rumah Asian Games 2018. Salah satu cabang olah raga yang diminati adalah sepak bola, akan lucu jika bidang itu nanti tak dipertandingkan,” imbuhnya.

Selain itu, ia berharap semua pihak mengalah demi masa depan sepak bola Indonesia. Rudy ingin siapa pun yang akan jadi ketua PSSI itu harus tahu sepak bola. Ia juga tak butuh materi, tak punya kepentingan, dan tak tersangkut persoalan hukum. Menurutnya, PSSI butuh orang yang nasionalis.

Terkait Solo kemungkinan akan kembali dijadikan tuan rumah KLB, Rudy mengaku siap. Agenda serupa ini pernah sukses digelar di Kota Bengawan ini pada 2011 lalu.