SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengunjung museum (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN-Museum sering dikenal sebagai tempat yang “jadul”, kurang menarik, dan terkesan kuno. Kesan tersebut dapat hilang bila museum dilengkapi dengan sentuhan teknologi.

Anggota Sekretariat Museum Universitas Gadjah Mada (UGM), Aditya Rizki Yudiantika mengatakan, penggunaan teknologi dan media dalam menyampaikan informasi benda-benda bersejarah dan bernilai tinggi itu akan menghapus kesan negatif museum yang kuno dan konvensional semakin lama semakin ditinggalkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau museum memiliki konsep yang berbeda dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, maka generasi muda akan antusias untuk datang,” ujarnya di stan Museum UGM, Research Week, Senin (18/11/2013). Reasearch Week digelar pada 13-17 November 2013 di Grha Sabha Pramana.

Dia membuktikan hal tersebut, dimana animo pengunjung ke Museum UGM mencapai lebih dari 500 pengunjung.

Stan Museum UGM menampilkan koleksinya dengan  sentuhan teknologi yang bertujuan untuk mengajak masyarakat dan generasi muda lebih tertarik dengan museum dengan program Augmented reality (AR).

“AR merupakan teknologi yang dapat menggabungkan objek maya/digital ke dalam sebuah lingkungan nyata, kemudian memproyekkan objek-objek tersebut secara real-time,” katanya.

Teknologi AR dalam museum (e-museum) memanfaatkan teknologi yang ada beserta perangkatnya pada museum, untuk menyediakan informasi dalam bentuk digital dan multimedia yang dikembangkan oleh Tim Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya