SOLOPOS.COM - Bukalapak. (Detik)

Solopos.com, JAKARTA – Saham PT Bukalapak.com Tbk. mengalami auto reject bawah (ARB) ke level Rp735 per saham.

Emiten berkode saham BUKA itu terkoreksi 6,37 persen atau turun 50 poin pada Selasa (12/11/2021). Emiten teknologi ini ditransaksikan sebanyak 46.071 kali dengan volume saham yang beredar 374 miliar.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Adapun nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp374,88 miliar. Investor asing pun tercatat melakukan net sell hingga Rp22,62 miliar. Dengan demikian Rp735 menjadi level terendah Bukalapak sejak mencatatkan saham di pasar modal.

Baca Juga: Antam Stagnan! Cek Harga Emas Pegadaian Selasa 12 Oktober 2021

Sejak IPO pada Agustus lalu, Bukalapak telah terkoreksi sebesar Rp13,52 persen. Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan saham BUKA sedang mengalami tekanan.

“Iya memang sudah mulai ada tekanan. Memang beberapa hari terakhir market lagi rotasi ke saham-saham blue chip,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (12/11/2021).

Jimmy menambahkan selain Bukalapak, saham-saham bank digital juga mengalami tekanan serupa. Meski demikian, Jimmy masih optimistis saham perseroan bisa mengalami rebound.

Baca Juga: Smelter PT Freeport di Gresik akan Produksi Emas 30 Ton/Tahun

Berharap Membaik

Dia berharap kinerja kuartal III/2021 Bukalapak bisa membaik. Dengan begitu bisa menjadi sentiment positif bagi pergerakan harga sahamnya.

“Nanti kalau terjadi rotasi sektor ke teknologi lagi, mungkin saat mendekati IPO GoTo harusnya bisa ada sentimen bagus lagi,” katanya.

Sementara itu, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan perseroan sering disebut sebagai BL. Menurutnya singkatan nama itu bisa mewakili identitas dan kebanggaan sebagai perusahaan asli Indonesia. Sebab bisa dijadikan singkatan dari Buatan Lokal atau Bangga Lokal.

Baca Juga: Pameran Mobil Offline Mulai Digelar di Jogja, Bagaimana Respons Pasar?

Rachmat mengatakan ppapun kepanjangannya yang jelas Bukalapak merupakan sebuah perusahaan yang dibuat oleh orang lndonesia, dijalankan oleh anak-anak negeri, dengan mayoritas pemegang saham dimiliki oleh investor Indonesia.

“Kami bertekad untuk terus berkontribusi mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa kita. Hal ini tentunya jadi semakin krusial di tengah pandemi yang membuat laju roda bisnis dan ekonomi melambat,” katanya dalam keterangan resmi pada Selasa (12/11/2020).

Emiten berkode saham BUKA itu mengusung misi skema bisnis perekonomian yang adil untuk semua. Hal itu dengan memberikan akses terhadap infrastruktur, teknologi dan permodalan pada seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi dan sosial. Dia mengeklaim berbagai program dan inisiatif telah ditelurkan oleh Bukalapak, terutama untuk mendukung perkembangan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya