SOLOPOS.COM - Kondisi Sentra PKL Kuliner Masaran, Sragen, terlihat sepi karena posisi selter membelakangi jalan, Sabtu (26/2/2022). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Para pecinta bonsai yang tergabung dalam Paguyuban Bonsai Masaran akan menggelar pameran bonsai di pelataran Sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) Kuliner Masaran, Sragen. Pemeran bonsai yang akan dihelat setiap Sabtu dan Minggu diharapkan menjadi solusi atas sepinya pengunjung di sentra kuliner tersebut.

Camat Masaran, Suratman, menerangkan sepinya pengunjung di Setra Kuliner Masaran, Sragen, itu sudah disikapi bersama. Dia mengatakan belum lama ini ada paguyuban pencinta bonsai Masaran yang meminta izin kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM & Perindag) Sragen untuk menggelar pameran bonsai di pelataran Sentra Kuliner Masaran setiap akhir pekan, yakni pada Sabtu dan Minggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pemeran bonsai itu diharapkan bisa meramaikan pengunjung di Selter Kuliner Masaran itu. Rencananya pameran bonsai itu dilakukan siang hingga malam hari. Pameran bonsai ini dicoba dulu sebagai solusi atas sepinya pengunjung selter kuliner. Terkait dengan lampu di dalam selter akan kami koordinasikan dengan dinas terkait dan dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen,” jelas Suratman kepada Solopos.com, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Pedagang Sentra PKL Kuliner Masaran Mretheli karena Pengunjung Sepi

Di median tengah Jalan Solo-Sragen, tepatnya di depan Sentra Kuliner Masaran itu juga akan diberi lampu penerangan jalan sehingga penerangan memadai. Kemudian untuk penataan bahu jalan masih dalam proses pekerjaan. “Ke depan lapangan di samping Sentra Kuliner Masaran itu juga akan dibangun oleh Pemerintah Desa Masaran agar bisa ikut meramaikan selter kulinr itu. Lampu-lampu yang mati akan kami koordinasikan pula dengan PLN,” jelas Camat Masaran.

Menghadap ke Jalan

Seorang pedagang siomai di Sentra Kuliner Masaran, Sragen, Sri Kusumaningsih, 52, mengaku sudah menyampaikan unek-unek kepada pejabat Diskop UMKM & Perindag Sragen tentang sepinya Sentra Kuliner Masaran yang dibangun pada 2018 lalu.

“Kami sudah usul ke dinas terkait supaya selter kuliner ini dipindah posisi menghadap ke jalan, bukan membelakangi jalan. Permintaan kami direspons Diskop UKM & Perindag Sragen. Permintaan itu kami sampaikan tiga bulan lalu tetapi sampai sekarang belum ada jawaban kepastian dari dinas,” jelasnya.

Sri menerangkan para pedagang sudah bersepakat bila dalam jangka waktu setahun tidak ada kejelasan dari dinas maka pedagang akan membongkar selter sendiri agar bisa menghadap ke jalan raya.

Baca juga: Bonsai Dipamerkan di Ruang Terbuka, Pemilik Tak Khawatir Hilang, Ini Alasannya…

“Meskipun selternya baik tetapi tidak ada yang beli ya percuma. Mendingan lapak jelek saya dulu, meskipun jelek tetapi pembeli banyak. Dulu itu saya bisa menghabiskan 4 kg siomai sehari tetapi sekarang Rp4 kg siomai itu baru habis setelah tiga hari. Karena posisinya membelakangi jalan, pelanggan saya ada yang baru tahu setelah setahun. Saya dikira tidak jualan lagi,” ujarnya.

Dia mengatakan banyak pedagang yang jualan tiga hari kemudian tiga hari libur. Dia berharap rencana pameran bonsai itu bisa meramaikan selter kuliner ini. Pedagang seblak di Sentra Kuliner Masaran, Suprapti, 50, mengaku baru jualan dua tahun terakhir. Sebelumnya ia bekerja di pabrik tekstil. Setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), Suprapti mencoba mengais rejeki dari jualan seblak. “Sepi selternya. Sehari hanya dapat Rp50.000-Rp100.000,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya