SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencacahan pada Sensus Ekonomi 2016. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Sensus Ekonomi 2016 diprioritaskan BPS Jateng untuk para pejabat pemerintah dan pengusaha besar. Mengapa?

Semarangpos.com, SEMARANG — Pejabat pemerintah menjadi sasaran pertama pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mengklaim prioritas menyensus pejabat pemerintah itu agar mereka bersedia mendorong masyarakat menyukseskan Sensus Ekonomi 2016 dengan cara menjadi responden yang jujur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk Sensus Ekonomi perdana kemarin memang kami dahulukan untuk pejabat daerah dan pengusaha besar, tujuannya agar mereka mampu memberikan dorongan kepada masyarakat agar mau disensus,” kilah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Margo Yuwono sebagaimana dipublikasuikan Kantor Berita Antara dari Semarang, Senin (2/5/2016).

Menurut dia, dengan mendahulukan para pejabat dan pengusaha besar itu, BPS berharap muncul keinginan masyarakat untuk terbuka saat dilakukan pendataan, seperti halnya yang sudah dilakukan para pejabat pemerintahan dan pengusaha besar itu. “Diharapkan ini mampu menjadi stimulus bagi masyarakat bahwa sensus ekonomi adalah hal penting dan merupakan program nasional,” katanya.

Ditambahka Margo Yuwono, monitoring pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 akan dilakukan BPS sejak pekan pertama. Teknisnya adalah BPS memiliki sistem monitoring yang menghubungkan ke setiap kabupaten dan kota. “Dengan begitu kami akan tahu bagaimana perkembangan jumlah yang sudah didata oleh petugas sensus di seluruh kabupaten/kota termasuk di Kota Semarang, akan kita lihat nanti,” katanya.

Menurut dia, jika dalam perjalanannya diketahui proses sensus tidak dapat dilakukan secara mudah, pihaknya akan mencari strategi baru dengan tujuan bagaimana percepatan ini bisa dilakukan. “Artinya bagaimana petugas dapat memenuhi target waktu sensus, yaitu bisa selesai dalam kurun waktu satu bulan sesuai dengan jadwal,” katanya.

Dalam Sensus Ekonomi 2016, para petugas pencacah akan mendatangi satu per satu rumah masyarakat dan mendata masing-masing anggota keluarga di rumah tersebut. Untuk anggota keluarga yang diketahui memiliki usaha, petugas akan memberikan sejumlah pertanyaan di antaranya apa jenis usahanya, berapa omzetnya, jumlah tenaga kerja yang dilibatkan, bagaimana sistem produksinya, dan menggunakan internet atau tidak.

“Dalam hal ini sangat dibutuhkan kejujuran dari responden. Nantinya kualitas data akan sangat berguna,” katanya.

Hasil dari Sensus Ekonomi 2016 ini akan dijadikan pijakan pemerintah saat menyusun sebuah kebijakan baru. Diharapkan, kebijakan tersebut akan memberikan dampak terhadap kemajuan ekonomi nasional.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya