SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Sensus Ekonomi 2016 yang akan dilaksanakan 1-31 Mei mendatang mendapatkan perhatian dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarangpos.com, SEMARANG Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melalui media sosial Facebook menyosialisasikan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. Ia mengajak warganya menyediakan waktu dan bersikap jujur menampilkan data saat didatangi petugas pencacah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sensus Ekonomi 2016 dijadwalkan dilaksanakan 1-31 Mei 2016. Para petugas sensus ekonomi pun telah dibekali pelatihan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan siap menjalankan tugas mereka.

“Sensus ekonomi, akan menghasilkan potret utuh ekonomi di suatu provinsi, sehingga, bisa dijadikan basis data untuk arah pembangunan yang sebenarnya. Apel siaga petugas sensus ekonomi. Kami siap mendata anda. sensus akan dilaksanakan tanggal 1-31 Mei 2016. Pastikan usaha anda didata nggih sedulur. Tampilkan data dengan jujur,” tulis Ganjar Pranowo lewat akun resminya di media jejaring sosial Facebook.

Sebagian netizen pun menanggapi positif ajakan Gubernur Ganjar Pranowo tersebut. ”Siap pak gubernur,” sambut pengguna akun Facebook Mas Masyhur bernada antusias.

”Setuju pak! Pendataan harus selalu di upgrade biar tidak ada kecemburuan sosial. Biar yang dapat bantuan memang layak dibantu,” tulis pengguna akun Facebook Anton Butuahcuabar.

”Ini baru gubernurku. Hidup Sensus Ekonomi 2016. Salam pak Gub, dari cah rga Klaten,’ tulis pengguna akun Facebook Rahmat Tamhor Ismanto.

Tak Nyambung
Muncul pula beragam komentar yang sebagian terasa tak nyambung dengan ajakan Gubernur Ganjar Pranomo agar warga Jateng bersedia meluangkan waktu da bersikap jujur saat didatangi petugas pemccah ekonomi. Pengguna akun Facebook Teguh Nak Jembatan misalnya, justru mempertanyakan penurunan jumlah petugas pencacah jika dibandingkan sensus sebelumnya.

”Tapi kenapa petugasnya sekarang lebih sedikit pak?” tanya Teguh Nak Jembatan.

Ada pula netizen yang terkesan salah mengerti makna sensus dan turut aktif berkomentar. Pengguan akun Facebook Joy Ada Di Sini misalnya, justru mencurahkan isi hati tentang keterbatasan kemampuan finansialnya.

Beneran tuh, ada sensus ekonomi? Artinya apa tuh? Soalnya saya lagi butuh bantuan nih. Saya termasuk orang tidak mampu. Mohon bantuannya ya,” papar Joy Ada Di Sini.

Tak Dijawab
Setara, pengguna akun Facebook Rois Hidayat berpesan agar Sensus Ekonomi 2016 dilakukan juga di pasar-pasar. Alasannya, di pasar banyak rentenir berkeliaran. ”Pasar harus di sensus ekonomi,  banyak rentenir,” tulis pengguna akun Facebook Rois Hidayat.

Sayangnya, pertanyaan netizen yang mestinya mendapatkan jawaban panjang lebar justru seolah diabaikan oleh Gubernur Ganjar Pranowo. ”Lah saya usaha online apa juga kena sensus pak?” tanya pengguna akun Facebook Hamid Priyamboro yang hingga Kamis (24/3/2016) tak tampak mendapatkan jawaban langsung dari Gubernur Ganjar.

Beruntung, ada pengguna akun Facebook Devi Indriastuti dan Rita Wahyu Wijayanti yang memberikan kepastian kepada Hamid Priyamboro bahwa pelaku bisnis online alias dalam jaringan Internet juga akan dicacah dalam Sensus Ekonomi 2016 ini. “Disensus juga pak hamid,” tegas Devi Indriastuti pendek, tanpa penjelasan lebih lanjut.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya