SOLOPOS.COM - Replika Torii Kuil Fushimi Inari Taisha, Kyoto, Jepang, yang merupakan salah satu spot swafoto unggulan di Sakura Hills, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR - Ornamen bernuansa Jepang terlihat kental di wisata baru bernama Sakura Hills yang terletak di Gondosuli, Cemara Kandang, Tawangmangu, Karanganyar.

Wisata Karanganyar yang belum dibuka itu menjadi bahan pembicaraan warganet lantaran sensasi yang ditawarkan layaknya mengunjungi negara berjuluk matahari terbit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pandangan mata langsung tertuju pada sebuah tempat di sisi kiri jalur masuk yang berupa gerbang dari bambu berwarna merah. Gerbang tersebut berjumlah banyak, sehingga ketika dilihat tampak berlapis-lapis.

Gerbang yang juga dinamai Torii itu terinspirasi dengan salah satu destinasi wisata yang ada di Kuil Fushimi Inari Taisha yang ada di Kyoto, Jepang.

Derita ABG Wonogiri Diperkosa Lagi oleh Paman Usai Curhat Diperkosa Ayah Tiri

Torii di Jepang berjumlah ribuan itu diadaptasi di Sakura Hills Karanganyar sebagai salah satu daya tarik pengunjung untuk berswafoto.

Sensasi berfoto layaknya di Jepang semakin terasa karena di kawasan tersebut juga terdapat pohon sakura yang juga berbunga di waktu-waktu tertentu.

Pemuda Sukoharjo Nyolong Belasan Kali Demi Gaya Hidup dan Ngapelin Pacar

Selain itu, terdapat pula pemandian air panas, taman samurai, perkemahan ninja, dan outbond Takeshi Castle. Sehingga, masyarakat yang ingin ke Jepang namun belum terwujud bisa mengobati rasa inginnya dengan berkunjung ke Sakura Hills.

Tips Siapkan Anak Agar Tak Iri dengan Kehadiran Adik Baru

Tak hanya itu, nantinya Sakura Hills juga menawarkan berbagai pengalaman layaknya berada di Jepang termasuk budaya meminum teh.

Di tempat tersebut, pengunjung diwajibkan mengenakan kimono dan mencoba sensasi budaya meminum teh khas jepang di Chashitsu Home Tea.

Pramugari Garuda Indonesia Curhat, Erick Thohir Memerah karena Malu

Pengelola Sakura Hills, Parmin Sastro, mengatakan pemilihan konsep Jepang merupakan bentuk dukungan dari adanya budidaya bunga sakura di Taman Lawu.

Bikin Orgasme Lebih Cepat, Wanita Lebih Suka Main Kasar di Ranjang

Sehingga, konsep jepang dianggap tepat dalam membentuk destinasi hutan wisata. Terkait pengelolaan pihaknya bekerjasama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dono Lestari.

Ini Rekomendasi 5 Hotel Murah tapi Berkelas di Solo

“Jadi konsep Jepang ini kami pilih memang karena sebelumnya kan ada budidaya tanaman sakura di sini [Lawu]. Kami menguatkan saja konsep yang dibentuk Perhutani dengan membuat destinasi wisata bergaya Jepang di Cemoro Kandang,” kata di kepada Solopos.com, Senin (9/12/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya