SOLOPOS.COM - Pengunjung berswafoto di kawasan sisi timur Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Selasa (27/4/2021) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pandemi Covid-19 tak menghalangi orang-orang tetap berdatangan menikmati pesona Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten. Tak terkecuali selama Ramadan tahun ini.

Ramainya pengunjung itu terutama saat sore. Sembari ngabuburit, mereka berburu sunset alias senja dengan siluet Candi Plaosan yang kerap dikenal dengan sebutan candi kembar. Berbagai lokasi didatangi pengunjung. Ada yang datang menumpang kendaraan bermotor dan tak sedikit pula yang bersepeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya Putri, 24, warga Desa Taji, Prambanan yang datang seorang diri dengan bersepada. Meski rumahnnya tak terlampau jauh dari kompleks candi, Putri baru kali pertama ngabuburit sembari berburu senja di Candi Plaosan.

Baca Juga: Mayat Pemuda Tergeletak di Tanggul Kaliworo Ternyata Warga Karangnongko Klaten

Bagi putri, kompleks Candi Plaosan Klaten memberikan pemandangan komplit. Tak hanya pesona candi kembar dipadu langit senja, kawasan itu dilengkapi dengan kompleks persawahan.

“Lanskapnya menyenangkan. Ada sawah dengan pemandangan padi mulai menguning. Suasananya cocok untuk ngabuburit. Memang di sekitar rumah saya ada candi-candi lainnya. Tetapi yang tidak terlalu dekat dengan perkampungan di sini dan yang jarang bisa didapatkan di tempat lain yakni sunset-nya,” kata Putri saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (28/4/2021).

Meski di tengah pandemi Covid-19, Putri mengaku tak khawatir dengan kemungkinan persebaran Covid-19 ketika berada di kawasan tersebut. “Yang penting itu tetap protokol kesehatan, bisa menjaga jarak dan masker dipakai terus meskipun sedang sendiri dan jauh dengan orang lain,” kata dia.

Kuliner

Kawasan seputar Candi Plaosan juga menjadi tempat sebagian warga mendulang rezeki dengan membuka warung kuliner serta jasa wisata. Seperti Darno, 78, bersama satu paguyubannya yang menawarkan jasa berkeliling Bugisan dengan pemandangan Candi Plaosan menumpang bendi serta kereta kuda dengan tarif berkisar Rp20.000-Rp40.000. “Tarif bendi berkeliling kampung sejauh 2 km Rp20.000,” kata Darno, warga Dukuh/Desa Bugisan.

Darno pun mengakui saban sore kawasan seputaran Candi Plaosan ramai pengunjung tak terkecuali sepanjang Ramadan. Apalagi ketika akhir pekan tiba. Namun, dia mengaku rezeki yang diperoleh para penarik bendi tak seramai pengunjung yang datang. “Biasanya itu kalau satu atau dua kali pasti narik. Tetapi sekarang ini jarang. Kadang sehari tidak narik,” kata Darno.

Baca Juga: Bupati Klaten Memutuskan Tempat Wisata Buka ketika Lebaran

Sementara itu,Kasi Pengelolaan Pengembangan Daya Tarik Sarana Wisata Disparbudpora Klaten, Ahmad Susanto, mengatakan Candi Plaosan saat ini sudah terbuka untuk kunjungan wisata. Artinya, pengunjung tak lagi hanya bisa menikmati keindahan candi itu dari balik pagar.

Protokol kesehatan ketat diterapkan di kompleks candi itu seperti mewajibkan pengunjung mengenakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak. Selain itu, ada pembatasan jam operasional candi untuk wisata. “Jam operasional dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB dan setiap Senin libur,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya