SOLOPOS.COM - Eko Patrio (Instagram @ekopatriosuper)

Sensasi dari artis Eko Patrio menyebut tidak ada tayangan TV yang alay.

Solopos.com, SOLO – Perbincangan tentang program acara televisi yang alay sedang ramai dibahas di dunia maya. Pembahasan soal hal ini bermula dari vlog Deddy Corbuzier yang secara terang-terangan menyebut banyak acara televisi tidak mendidik.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Ironisnya, program yang tidak mendidik itu dimeriahkan sederet selebritas papan atas Indonesia yang dinilai alay oleh Deddy Corbuzier. Pernyataan berani dari pesulap kenamaan Tanah Air ini membuat heboh dan menuai kontroversi. Hal ini semakin panas setelah beberapa artis seperti Eko Patrio menyuarakan pendapatnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Eko Patrio, tidak ada acara televisi yang alay. Sebab, dia menilai tayangan alay adalah yang di dalamnya membahas soal suku, agama, ras, antar-golongan, dan porno. “Jadi, tayangan televisi di Indonesia itu tidak ada yang alay. Menurut saya, yang disebut dengan alay itu adalah yang mengandung unsur sarap. Membahas soal perbedaan suku, agama, ras, antar-golongan, dan porno. Kalau selama ini tidak ada acara yang menyebutkan hal itu berarti tidak alay,” terangnya dalam video wawancara infotainment yang beredar di media sosial seperti diunggah akun gosip @lambe_turah, Rabu (14/3/2018).

Baca juga:

Eko Patrio menambahkan, acara komedi sama sekali tidak merusak genarasi bangsa. Sebab, selama ini acara komedi yang dijalaninya selama delapan tahun tidak pernah mendapat teguran dari pihak manapun. Pernyataan ini disampaikan setelah dia menghadiri acara nonton bareng film Benyamin Biang Kerok bersama sejumlah komedian dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan.

Sayangnya, tanggapan dari Eko Patrio ini malah membuat dirinya mendapat kritikan dari warganet. Sejumlah netizen meminta Eko introspeksi diri. Sebab, mereka menilai pernyataannya tidak tepat dan terkesan tidak mau dikoreksi.

“Maaf sebelumnya pak @ekopatriosuper yang terhormat. Seharusnya kritikan dari masyarakat itu sebagai masukan untuk memperbaiki diri, bukan malah membela diri. Kita semua mempunyai keinginan generasi ke dapan harus menjadi hebat dan cerdas. Itu semua dapat terjadi salah satunya dengan melihat apa yang dia tonton. Coba tonton sendiri acara bapak di rumah, ajak anak-anak juga dan minta pendapat mereka,” kritik @kagomeeee.

“Jadi, selama tidak mengandung sarap itu tidak alay ya pak? Terus acara TV yang mengumbar aib, hoaks, serta pembohongan publik itu termasuk definisi yang mana? Mohon dijawab,” imbuh @ilphanisme gemas.

“Bapak, bukannya yang nyinggung suku, ras, itu namanya rasis ya. Kok alay sih pak. Ah, bapak ini enggak mau ngaku alay ya pak? Gengsi dong ya pak. Orang-orang sudah pada pintar hlo pak,” lanjut @windarindayani.

“Tolonglah sekali-sekali dengar apa kata masyarakat. Jangan terus-terusan mencari pembenaran dan seakan-akan enggak mau terima kritikan dari kami. Karena itu sangat mencerminkan pribadi yang sombong dan merasa paling hebat,” sambung @mhmezra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya