SOLOPOS.COM - Petani bonsai, Joko Kuat Santoso, 50, berada di samping pohon bonsainya yang terjual dengan harga Rp75 juta. Pembeli dari pohon bonsainya adalah Seno Gede. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Komunitas Belajar Bonsai Boyolali melaksanakan Gelar Karya dan Bursa Bonsai Boyolali di halaman Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Boyolali selama satu bulan mulai Sabtu (16/4/2022) hingga Senin (16/5/2022).

Dalam Gelar Karya dan Bursa Bonsai Boyolali itu ada satu pohon milik warga Desa Penggung, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Joko Kuat Santoso, terjual Rp75 juta. “Yang punya saya laku dua. Yang pertama Rp7,5 juta dan Rp75 juta. Itu jenis bonsai legend dan serut on the rock. Yang beli Pak Seno Kusumaharjo atau Pak Seno Gede. Belinya kemarin [Sabtu] sore sehabis magrib,” ungkap pria 50 tahun tersebut kepada Solopos.com saat ditemui di lokasi pada Minggu (17/4/2022) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengungkapkan menekuni dudidaya bonsai sejak 2019, tetapi ia mau menjual bonsainya saat Gelar Karya dan Bursa Bonsai Boyolali. Joko mengaku biasanya hanya menyimpan bonsainya sebagai koleksi. Saat Gelar Karya dan Bursa Bonsai Boyolali itu ia membawa empat koleksi. Hingga Minggu, sisa dua pohon bonsai belum terjual.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Wow, Bonsai Milik Pemuda Ampel Boyolali Ini Pernah Ditawar Rp30 Juta

“Yang belum terjual ada yang Rp150 juta dan Rp80 juta. Mengapa harganya bisa Rp150 juta ya karena ini bukan bikinan manusia. Kalau umur tidak tahu. Saya memelihara ini baru dua tahun. Dulu beli,” jelas Joko.

Diwawancarai terpisah, Ketua Komunitas Bonsai Boyolali, Sindu Budoyo, 43, mengatakan pohon bonsai bisa dijual dengan harga fantastis karena pohon bonsai dirawat dengan jangka waktu lama. “Proses pembuatan pohon bonsai lama dan tingkat kesulitan tinggi membuat harga bonsai mahal. Satu bonsai yang sudah jadi dan matang bisa memakan waktu puluhan tahun,” ungkap Sindu.

Baca Juga : Bonsai milik Warga Sragen Ini Harganya Setara Rubicon

Lebih lanjut, Sindu mengungkapkan ada 60 pohon bonsai yang dipamerkan dalam acara Gelar Karya dan Bursa Bonsai Boyolali. Acara digelar selama satu bulan agar dapat menjadi sarana hiburan dan edukasi masyarakat Boyolali, terutama dalam hal seni bonsai. Sindu berharap Gelar Karya dan Bursa Bonsai di Boyolali dapat membuat seni dan petani bonsai berkembang dan maju.

“Masyarakat bisa menonton secara gratis di sini. Kami juga memilih Perpusda Boyolali sebagai tempat acara dalam rangka mempromosikan dan membantu program pemerintah di Perpustakaan Maos. Agar masyarakat Boyolali gemar membaca,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya