SOLOPOS.COM - Patung Wanita Beirut. (Reuters)

Solopos.com, BEIRUT — Seniman Lebanon mengubah pecahan kaca dari puing-puing ledakan yang dipelintir menjadi sebuah patung wanita. Patung tersebut menjulang tinggi hampir tiga meter dan melambangkan harapan Kota Beirut untuk bangkit dari puing-puing ledakan.

KPU Solo Mulai Rakit Kotak Suara Pilkada 2020, Surat Suara Dikirim Akhir Pekan Ini

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Reuters, Selasa (17/11/2020), patung yang dibuat oleh seniman Lebanon Hayat Nazer ini berbentuk perempuan setinggi hampir tiga meter. Lengan dari patung itu memegang obor. Patung tersebut juga dilengkapi jam rusak dikakinya yang menunjukkan waktu ledakan terjadi.

Patung wanita itu seluruhnya terbuat dari pecahan kaca dan puing puing ledakan yang terjadi pada 4 Agustus silam, tepat 06.08 malam waktu setempat. Ledakan yang terjadi di dekat pelabuhan Beirut, menewaskan 200 orang dan melukai 6000 orang.

“Jika anda melihat patung itu, satu setengah kakinya berdiri dengan tangannya yang terlihat menyerah. Ada bekas luka di wajah dengan rambut beterbangan dan jam di sisi kaki lainnya, seolah-olah masih menunjukkan ledakan tersebut masih terjadi,” kata Nazer.

Gunung Merapi Siaga, Sukarelawan dari Sragen Ikut Siaga

“Tetapi tangan yang lain dan kaki yang lain bersandar seolah-olah mulai berjalan dan tangan terangkat. Ingin terus berjalan dan bangkit dari puing-puing. Inilah kebenarannya, inilah kebenaran kami,” tambah laki-laki berusia 33 tahun itu.

Memperarah Krisis

Ledakan dahsyat itu meratakan sebagian besar Kota Beirut dan membuat sekitar 300.000 penduduk kehilangan tempat tinggal. Musibah tersebut juga memperparah krisis keuangan terburuk di Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.

Namun, Nazer percaya pada ketahanan negaranya. Dia mengatakan mereka yang terkena dampak ledakan, dan melihat patung setinggi 2,6meter itu mendapatkan kekuatan dan berharap untuk melanjutkan.

SE Pembukaan Wisata Air di Klaten Dicabut, Bukan Karena Lonjakan Kasus Covid-19

“Saya merasa Beirut adalah seorang wanita, terlepas dari apa yang dia derita, sangat kuat,” katanya. Nazer berbagi bahwa lagu Beirut, Lady of the World dari penyanyi Lebanon Majida El Roumi, menginspirasi patung tersebut. Nazer mengatakan patung itu membutuhkan waktu lebih dari dua bulan untuk menyelesaikannya.

Ini bukan pertama kalinya Nazer menggunakan puing-puing bangunan dalam karya seninya. Karya-karya sebelumnya termasuk model mitologi Phoenix terbuat dari potongan tenda yang dibakar pengunjuk rasa. Karya lainnya, adalah patung berbentuk hati dari batu dan tabung gas air mata kosong yang ia kumpulkan, dari bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.

Usaha Warga Pedan Klaten Ini Tetap Berdiri Tegak di Tengah Pandemi, Ternyata Ini Kuncinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya