SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lewat karya seni grafis yang dipamerkan di Balai Soedjatmko, TB Gramedia Solo, Minggu-Minggu (6-13/6), perupa AT Sitompul berhasil menyuguhkan pemandangan yang berbeda dari lazimnya karya grafis seperti dibayangkan kebanyakan orang. Dalam pengantarnya, kurator Hendro Wiyanto bahkan menyebut AT Sitompul tergolong jenis “barang” langka.

Pasalnya, karya-karya raksasa dengan ukuran sekitar 1,5 meter x 1,5 meter tersebut membutuhkan ketelitian dalam berproses. Teknik cukil kayu yang halus dan pewarnaan yang datar pada seni grafis yang ia ciptakan membutuhkan kejelian, kecermatan, dan kesabaran.
Sebut saja karyanya yang berjudul Toleransi (190 centimeter x 190 centimeter).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Toleransi dipandang sebagai kunci untuk menciptakan simbol sebuah keseimbangan. Karena pihak yang kuat, dia visualisasikan dengan garis tebal untuk mengisi kekosongan ruang yang lembut.

Dan untuk mengobati rasa penasaran pengunjung, AT Sitompul sengaja menampilkan cetakan atau master Toleransi di meja agar pengunjung mengetahui teknik penciptaan karya itu. Seni grafis yang tak kalah mengagumkan dari AT Sitompul juga diperlihatkan pada karya berjudul Alun dan Pusaran. Puluhan garis melingkar yang sangat halus menghiasi karya ini.
Tak heran jika perupa jebolan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Jurusan Seni Murni, Bidang Keahlian Seni Grafis, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini menyebut karyanya sebagi sebuah proses terapi. Karena, untuk menciptakan karya tersebut dia harus benar-benar menetralkan hati dan pikiran terlebih dahulu.

“Jadi perasaan marah, benci, gelisah harus dibuang jauh-jauh dulu. Kalau sudah berkarya seperti ini, teringat hutang sedikit saja langsung buyar,” ujar AT Sitompul sembari tertawa lebar.

Ia menyatakan, rata-rata setiap karya yang dia buat membutuhkan proses selama dua pekan dengan jam kerja 12 jam per hari. Dia membutuhkan kosentrasi tinggi, mulai dari pembuatan sketsa pada papan serbuk kayu, pencukilan, hingga proses pencetakan.

Tapi kerumitan tersebut justru menjadi daya tarik bagi AT Sitompul. Dia mulai jatuh cinta menekuni seni grafis sekitar sepuluh tahun silam. Hingga saat ini, salah satu pemenang kompetisi dan pameran Trienal Seni Grafis III/2009 itu masih tetap setia pada seni grafis.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya