SOLOPOS.COM - Sejumlah demonstran China berdiri di atas mobil buatan Jepang yg telah rusak, dalam aksi anti-Jepang di Shenzhen, Minggu (16/9/2012). (Reuters)

Sejumlah demonstran China berdiri di atas mobil buatan Jepang yg telah rusak, dalam aksi anti-Jepang di Shenzhen, Minggu (16/9/2012). (Reuters)

BEIJINGPara demonstran anti-Jepang kembali turun ke jalan di kota-kota di seluruhChina pada hari kedua aksi, Minggu (16/9/2012). Sementara perdana menteri Jepang mendesakBeijing melindungi perusahaan dan bangunan-bangunan diplomatik mereka menyusul serangan baru protes sengketa teritorial.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Dalam aksi protes terbesar terhadap sengketa kepulauan di Laut China Timur, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan demonstran yang menduduki jalan di Kota Shenzhen, dekatHong Kong. Aksi protes mulai meletus Sabtu (13/9/2012), saat para demonstran mengepung gedung kedutaan Jepang di Beijing sambil melemparkan batu, telur dan botol.

Para demonstran juga menjarah toko dan restoran Jepang, serta menyerang mobil-mobil buatan Jepang di sedikitnya limakotadi China. Para pengunjuk rasa juga menyerbu belasan pabrik Jepang di kotaQingdao, menurut televisi Jepang NHK.

“Ini adalah mengenai keselamatan warga Jepang dan perusahaan-perusahaan afiliasi Jepang,” kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, dalam sebuah acara di NHK.

“Saya ingin mendesak PemerintahChinauntuk melindungi keselamatan mereka,” tandasnya.

Aksi protes meluas diChinamerupakan reaksi lanjutan atas keputusanTokyomembeli tiga dari sejumlah pulau yang disengketakan, dari pemilik perseorangan warga Jepang. Pulau yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China tersebut diduga mengandung cadangan gas yang besar.

Beijingmenyebut keputusan itu sebagai pelanggaran provokatif terhadap kedaulatan mereka. Di satu sisi,Beijingharus mengakomodasi kemarahan rakyatnya dan di saat yang sama harus mengendalikan kekerasan agar tak menjadi bumerang menjelang suksesi kepemimpinan nasional.

Sementara, para demonstranChinabahkan menyerukan perang melawan Jepang jika Jepang tak mencabut klaimnya atas kepulauan tersebut. “Chinamemiliki banyak masalah, tapi Diaoyu adalah satu hal yang disetujui setiap orang di negeri ini,” kata He Guoliang, 26, salah seorang demonstran.

Mereka juga menyatakan telah memboikot barang-barang Jepang. “Jika Jepang tidak mundur, kita harus berperang. RakyatChinatidak takut,” kata seorang siswa berusia 19 tahun, Shao Jingru.

“Kami sudah memboikot barang-barang Jepang. Pemerintah harus menjatuhkan sanksi terhadap Jepang, meningkatkan bea atas barang mereka untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita serius,” imbuhnya.

Di Shanghai, sekitar 1.500 orang berbaris menuju konsulat Jepang. Beberapa di antaranya membawa bendera dan foto mantan pemimpin komunis Mao Zedong.

Di Chengdu, sekitar 2.000 demonstran mencoba merangsek ke konsulat Amerika Serikat (AS), untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada negara sekutu dekat Jepang tersebut. Sedangkan menurut laporan suratkabar bisnis Nikkei, demonstran telah menyerang dua pabrik Panasonic di Qingdao danSuzhou, membuat pihak manajemen mempertimbangkan soal kelangsungan operasional mereka.

Sejumlah dealer kendaraanToyotajuga dibakar dan banyak kendaraan yang rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya