SOLOPOS.COM - Polisi Jepang berusaha menahan demonstran anti-China di depan kedutaan China di tokyo, Jumat (28/09/2012). (Reuters)

Polisi Jepang berusaha menahan demonstran anti-China di depan kedutaan China di tokyo, Jumat (28/09/2012). (Reuters)

NEW YORK Menlu Amerika Srikat (AS), Hillary Clinton, Kamis (27/9/2012) waktu setempat, mendesakChina dan Jepang untuk “berkepala dingin” dalam menghadapi sengketa kepulauan di Laut China Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sayangnya, masing-masing diplomat kedua negara saling serang dalam forum sidang tahunan Majelis Umum (MU) PBB. Clinton bertemu Menlu China, Yang Jiechi, di sela-sela sidang MU PBB di New York pekan ini dan menekankan perlunya menemukan titik temu dalam sengketa teritorial yang telah memperburuk hubungan kedua raksasa ekonomi Asia tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Menlu kembali menekankan perlunya kepala dingin, Jepang dan China harus terlibat dalam dialog untuk mendinginkan sengketa,” ujar seorang pejabat Deplu AS kepada wartawan.

“Kami percaya, Jepang dan China memiliki sumber daya, pengendalian diri dan kemampuan untuk menangani hal ini secara langsung serta menurunkan ketegangan. Itu adalah pesan kami kepada kedua belah pihak,” imbuh pejabat yang tak disebutkan identitasnya itu.

Sebelumnya, Yang dalam pidatonya dengan tegas kembali menyatakan sikap Beijing, Kepulauan yang disebut Diaoyu di China dan Senkaku di Jepang itu adalah milik China sejak zaman kuno. Yang bahkan menyebut pulau-pulau itu dicuri Jepang pada 1895 saat Dinasti Qing kalah dalam perang.

Yang juga mengutuk langkah Pemerintah Jepang yang membeli sebagain pulau itu pada awal bulan ini dari pemilik pribadi mereka. Keputusan Jepang itu telah memicu protes anti-Jepang di seluruh China dan mendorong Beijing mengekang perdagangan dan pariwisata bilateral.

Menghadapi tudingan China, Jepang membalas dengan menyatakan tak ada bukti pulau-pulau itu adalah milik China. Jepang juga menyatakan pulau-pulau itu tak berada dalam posisi sengketa dan secara hukum berada di bawah kontrol Tokyo.

Bahkan Jepang mengklaim mereka telah mengamati pulau-pulau itu selama satu dekade sebelum memutuskan untuk memasukkan mereka dalam kekuasaan Jepang pada 1895.

“Hanya sejak 1970-an saat Pemerintah China dan pihak berwenangTaiwan mulai membuat pernyataan mereka berhak atas kedaulatan teritorial atas Kepulauan Senkaku,” tandas wakil duta besar Jepang untuk PBB, Kazuo Kodama, menyoal sengketa teritorial itu.

“Sebelum itu, mereka tidak pernah mengungkapkan keberatan,” tambahnya.

Saling serang dan saling klaim kedaulatan atas kepulauan itu terus berlangsung antara delegasi China dan Jepang di forum MU PBB. Sedangkan Clinton dijadwalkan bertemu Menlu Jepang, Koichiro Gemba dan Menlu Korea Selatan, pada Jumat (28/9/2012) waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya