SOLOPOS.COM - Bendera merah terpasang di kawasan plaza dan gapura Sriwedari, Solo, Rabu (16/9/2015). Bendera yang dipasang komunitas #anakmudasolo tersebut sebagai salah satu wujud penolakan terhadap pengosongan kawasan Sriwedari. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Sengketa Sriwedari, Pj Wali Kota menolak wacana tukar guling lahan Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Penjabat (Pj.) Wali Kota Solo Budi Suharto menolak opsi tukar guling lahan Sriwedari untuk ditawarkan kepada ahli waris Wiryodingrat. Pj. Wali Kota menilai opsi tukar guling bukanlah pilihan terbaik untuk penyelesaian sengketa Sriwedari yang sudah berlangsung sejak 30 tahun lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tahapnya sekarang masih pembahasan. Belum ada arahan ke sana [tukar guling],” kata Budi ketika cegat wartawan di Balai Kota, (28/10/2015).

Menurut dia, sangat tidak logis jika Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mewacanakan tukar guling lahan  Sriwedari. Apalagi dikaitkan dengan keterbatasan lahan milik Pemkot. Ia menyampaikan sampai saat ini Pemkot tidak memiliki lahan dengan memiliki luas tanah yang sama dengan Sriwedari.

“Jadi tidak pas kalau tukar guling,” katanya.

Budi bahkan tidak tahu menahu asal muasal opsi tukar guling lahan Sriwedari. Budi juga membantah menawarkan opsi tukar guling tersebut. Sejauh ini, pihaknya tidak pernah menawarkan opsi tukar guling lahan Sriwedari. Budi merasa tetap yakin dan optimis bisa memenangkan sengketa lahan Sriwedari. Pada prinsipnya Pemkot terfokus dengan menunggu dikabulkannya Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA) soal sengketa Sriwedari.

“Saya tahu dan paham bahwa PK tidak menunda eksekusi. Tapi kami punya keyakinan dan bukti-bukti Sriwedari milik kami,” kata dia.

Budi memastikan jika Sriwedari akan kembali ke tangan Pemkot. Budi juga menepis tudingan  ada unsur kesengajaan untuk mengulur-ulur waktu dalam proses mediasi yang difasilitasi Pengadilan Negeri (PN) Solo.
Diketahui, Pemkot selama ini berkukuh tidak akan berkompromi dengan pihak ahli waris.

“Saya belum ada kompromi. Masih pembahasan mana yang terbaik,” kata Budi.

Ditanya mengenai strategi apa yang disiapkan untuk mediasi lanjutan akan dilaksanakan Selasa (10/11/2015) mendatang, Budi mengatakan masih dibahas tim hukum Pemkot. Pihaknya akan berupaya penuh untuk memenangkan sengketa lahan Sriwedari. Ia mengapresiasi langkah PN yang memfasilitasi Pemkot dan ahli waris untuk melakukan mediasi.

Kepala Bagian (Kabag) Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Pemkot Solo, Kinkin Sultanul Hakim sebelumnya mengatakan wacana tukar guling akan digodok lagi dengan berbagai pihak, termasuk Keraton Kasunanan Surakarta dan DPRD. Kinkin menyebut sedikitnya 10-15 opsi muncul dalam mediasi kedua.

“Masalah Sriwedari tak mudah. Ada banyak wacana yang muncul tadi. Nanti jika sudah mengerucut, akan dilakukan kajian juga,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya