SOLOPOS.COM - Joko Widodo dan Prabowo Subianto (JIBI/Antara/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo mengimbau masyarakat kabupaten setempat agar mendukung siapa pun nanti yang menjadi pemimpin Indonesia.

“Dengan demikian nantinya pembangunan untuk menuju masyarakat yang lebih sejahtera yang dicita-citakan dapat segera diwujudkan,” kata Sri Purnomo pada acara temu tokoh masyarakat dan purna tugas di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (14/8/2014).

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Menurut dia, 2014 adalah tahun politik. Dalam tahun ini bangsa Indonesia melaksanakan agenda demokrasi lima tahunan yang disebut pemilihan umum.

Sejak kemerdekaan, bangsa Indonesia telah 10 kali menyelenggarakan Pemilihan Umum DPR dan DPRD, dan dua kali meyelenggarakan Pemilihan Umum anggota DPD dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden secara langsung.

Proses demokrasi adalah sesuatu hal wajar dalam suksesi kepemimpinan, artinya dinamika demokrasi bisa diukur dari sebuah suksesi kepemimpinan.

Tanpa adanya suksesi kepemimpinan yang dirancang secara periodik, kata dia, ini menampakkan lemahnya dinamika demokrasi.

Ia mengatakan untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang lebih sejahtera lahir dan batin, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan menurunkan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Sleman.

“Kemiskinan merupakan masalah yang perlu ditangani secara lintas sektoral, terpadu, berkesinambungan dan sinergis. Komitmen pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara integral, baik dari aspek pemenuhan kebutuhan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, serta aspek pengembangan ekonomi produktif,” katanya.

Sri Purnomo mengatakan, untuk penanggulangan kemiskinan secara sinergi dan terpadu, telah mampu menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman. Pada pendataan 2011 terdapat 50.603 KK miskin dari 305.376 KK di Kabupaten Sleman atau 16,57 persen, sedangkan pada 2012 ini menurun menjadi 15,85 persen dari 312.089 KK yang ada di Sleman atau 49.471 KK, pada 2013 turun menjadi 13,89 persen atau 45.037 KK.

“Pemkab. Sleman memiliki strategi tersendiri dalam melakukan penanggulangan kemiskinan yaitu dengan membentuk TPK [Tim Penanggulangan Kemiskinan]. Untuk mengoptimalkan penanggulangan kemiskinan Pemkab Sleman senantiasa berupaya mengoptimalkan keberadaan TPK baik yang di tingkat kabupaten, kecamatan, desa, bahkan juga tingkat dusun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya