SOLOPOS.COM - Ilustrasi sertifkat (tanda bukti hak) atas tanah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Sengketa lahan, PTTUN mengabulkan gugatan pembanding SMA Gama

Harianjogja.com, JOGJA — Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Surabaya resmi mengabulkan gugatan pembanding atas sengketa lahan seluas 4,651meter persegi yang selama ini digunakan SMA Gama Yogyakarta, Desa Caturtunggal, Sleman. Dengan dikabulkannya gugatan tersebut, maka putusan PTUN Jogjakarta, pada 9 Februari lalu dianggap batal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : SENGKETA LAHAN : Ahli Waris Lahan SMA Gama Menangi Gugatan

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui, sengketa tersebut bermula dari peminjaman lahan untuk operasional SMA Gama oleh Yayasan Penelitian Pertanian Nasional (YPPN). Mereka mendapatkan kuasa penggunaan lahan itu dari pihak Kemenristekdikti yang  membeli lahan itu dari pihak Pemdes Caturtunggal.

“Sudah beberapa kali pihak yayasan ingin mensertifikasi lahan itu, tapi tidak bisa,” aku pemilik hak waris lahan, Gunung Unggul Santosa saat dikonfirmasi terpisah, Kamis (27/7/2017).

Merasa kesulitan, pihak yayasan, diakui Gunung, sempat mengajukan gugatan kepada pihak Pemdes Caturtunggal tahun 2013 silam. Barulah sekitar 2015, yayasan yang sudah berganti nama menjadi Yayasan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (YP3N) tersebut meminta Kemenristekdikti menerbitkan surat keterangan aset. Sejak itulah, lahan sengketa itu pun diklaim sebagai tanah negara.

Sejak awal, Gunung menambahkan, proses pemberkasan lahan itu memang sudah janggal. Betapa tidak, pihaknya sama sekali tidak pernah membubuhkan tanda tangan sebagai bukti persetujuan dari warga sekitar. Padahal, tanah di sekitar lokasi sengketa itu juga miliknya.

“Di dokumen tertulis, batas selatan tanah itu adalah tegalan, padahal kenyataan, ada rumahnya,” tegas Gunung.

Sementara saat disinggung terkait tindak lanjut atas kemenangan gugatan pembanding itu, ia belum bisa menjelaskan. Diakuinya, pihak yayasan kemungkinan besar akan melakukan kasasi atas hasil gugatan pembanding tersebut.

Terlebih, di atas tanah itu kini sudah berdiri sebuah institusi pendidikan. Jauh sebelum sengketa itu berujung ke meja hijau, ia mengaku sudah pernah melakukan pendekatan secara kekeluargaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya