JOGJA—Belasan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok tari dance studio Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama belasan pelajar asal Korea Selatan akan berkolaborasi mementasakan sendratari yang disadur dari kitab Sotasoma karya Mpu Tantular berjudul Kebangkitan Perang Agung.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
Pementasan berdurasi selama 25 menit tersebut akan dilangsungkan di stage tari tedjokusumo UNY, Sabtu, (10/11/2012), malam.
Sutradara pementasan, Scholastica W. Pribadi, menuturkan pertunjukkan tersebut merupakan bagian dari program Indonesia-Korea Youth Exchange Program yang digagas oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga bersama Purwacaraka Muda Indonesia (PCMI)
“Tahun ini giliran Jogja setelah tahun lalu di Solo. Pada pertukaran program ini kami diminta untuk melakukan kolaborasi bersama sama mementaskan sendratari yang diambil dari kitab sotasoma,” katanya saat dihubungi Harian Jogja, Jumat, (9/11/2012).
Scholastika menjelaskan pementasan ini akan dimainkan sebanyak 37 pemain dengan klasifikasi 19 orang pemain dari mahasiswa tari UNY dan sisanya dari 18 pelajar dan mahasiswa asal Korea Selatan.
Adapun sendratari tersebut, imbuh Scholastica menceritakan kisah dari karya sastra era Majapahit pada abad ke 14 yang dikarang oleh Mpu Tantular.
Diceritakan dia, pementasan itu menceritakan sosok Sutasoma yang merupakan anak dari Raja Hastinapura, prabu Mahaketu. Sutasoma sangat cinta pada agama Budha. Ia tidak senang dinobatkan sebagai raja Hastina kelak nantinya. Maka pada suatu malam. Ia pun akhirnya pergi meninggalkan kerajaan Hastina untuk menggembara.