SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian suara pemilihan umum (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Sendangsari Sleman ditetapkan menjadi Desa Melek Politik

Harianjogja.com, SLEMAN– Selama ini masyarakat mempersepsikan politik sebagai sesuatu hal yang kotor. Agar melek politik, masyarakat perlu diberikan pendidikan politik terus menerus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Sigit Pamungkas mengatakan kesadaran politik masyarakat diharapkan meningkat untuk ikut terlibat mengontrol politik secara baik.

Menurutnya, kesadaran berpolitik itu penting untuk menghindarkan masyarakat pada praktek money politic yang marak terjadi jelang pemilihan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Harus diingat, politik uang bisa merusak demokrasi. Jika masyarakat melek politik, mereka bisa mengontrol aktivitas elite atau calon yang memobilisasi praktek itu agar politik menjadi lebih bersih,” kata Sigit dalam acara Sarasehan dan Launching Desa Melek Politik di Balai Desa Sendangsari, Minggir, Sabtu (22/10/2016).

Program Desa Melek Politik itu bisa dikembangkan di daerah lain. Jika hal itu dilakukan di seluruh daerah, kata Sigit, diharapkan Desa Melek Politik bisa mengembalikan makna politik pada esensinya.

Sebab, politik itu erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat dan bukan merupakan sesuatu yang kotor. Menurut Sigit, sebuah desa dikatakan melek politik bukan sekadar diukur secara kuantitatif (berdasarkan angka partisipasi pemilih) tetapi juga kualitatif dalam melibatkan warga pada pembangunan pascapenetapan hasil pemilihan.

Bersambung halaman 2

“Desa melek politik ini adalah sebuah desa yang masyarakat dan pemimpinnya bergerak bersama. Dengan begitu, logika pembangunan yang diterapkan pemerintah sejalan dengan logika masyarakat, dan hasil pembangunan sesuai dengan keinginan masyarakat,” terang Sigit.

Launching desa melek politik ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis Modul Vocal Point. Vocal point ini adalah pelopor yang menggerakkan masyarakat di lingkungannya.

Mereka akan mengajak masyarakat untuk tidak hanya sebagai the good voter atau pemilih yang baik, tetapi juga the good citizen atau warga negara yang baik.

Vocal point berasal dari tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan aktivis di wilayah masing-masing, yang diberi keterampilan khusus untuk menggerakkan kesadaran masyarakat mengawal proses demokrasi dan pembangunan.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menjelaskan, partisipasi politik akan berlangsung terus menerus dalam kehidupan sehari-hari, karena kebijakan yang dibuat pemerintah terpilih akan berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat. Kebijakan-kebijakan tersebut akan menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah.

“Satu hal yang penting dalam pendidikan politik saat ini adalah bagaimana cara memfilter informasi. Jika tidak bisa memfilter, dapat menimbulkan konflik secara horizontal karena biasanya banyak sekali postingan hujatan maupun hasutan untuk menyudutkan lawan politiknya,” jelas Muslimatun.

Sementara itu, Ketua Tim peneliti Desa Melek Politik Susilastuti Dwi N mengatakan, Desa Melek Politik  merupakan salah satu output kegiatan penelitian Hibah Bersaing Kemenristek Dikti melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Jogja.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan dan menumbuhkan kesadaran dan perilaku politik yang cerdas dikalangan masyarakat dan meningkatkan partisipasi politik dalam proses pembuatan kebijakan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya