SOLOPOS.COM - Saka serambi Masjid Agung yang lapuk. (Muhammad Khamdi/JIBI/SOLOPOS)

Saka serambi Masjid Agung yang lapuk. (Muhammad Khamdi/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Semua saka serambi Masjid Agung Solo bakal diamputasi. Keputusan amputasi setelah tim renovasi mengecek secara keseluruhan saka guru dan saka panitih yang berada di serambi masjid peninggalan Dinasti Mataram Islam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bagian bawah saka yang berhubungan dengan umpak atau penyangga tiyang sudah lapuk. Oleh karena itu, tindakan tim rehabilitasi ya melalukan amputasi, baik saka guru dan saka panitih,” jelas Ketua Pelaksana Rehabilitas Masjid Agung Solo, Muhammad Mahmud, saat ditemui wartawan, di area masjid, Kamis (29/11/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Mahmud mengakui awalnya tim rehabilitasi memutuskan untuk melakukan amputasi terhadap saka serambi masjid hanya tiga sampai lima saka. Namun dalam perkembangan pekerjaan proyek renovasi masjid, tim justru menemukan banyak penyangga saka masjid telah keropos dimakan rayap. Saka masjid yang diamputasi sekitar 25 cm, terhitung dari saka bagian bawah.

“Saking parahnya saka guru bagian bawah disogok pakai jari langsung berlubang. Ini bahaya kalau tidak segera diamputasi dan dibenahi. Amputasi saka kali ini belum pernah disentuh pada renovasi tahun sebelumnya,” terang Mahmud.

Selain itu, imbuh dia, ada temuan bandlar panitih sempat miring hingga 30 derajat. Atas kondisi tersebut, tim rehabilitasi langsung melakukan pembenahan dengan mengembalikan seperti semula,” jelasnya.

Mahmud mengakui ada keterlambatan datangnya bahan baku yakni sirap metal roof dari perusahaan yang dipesan sebelumnya.

“Saya sudah berusaha menghubungi, tapi rekanan belum bisa memastikan kapan selesainya. Karena sirap metal roof yang dipesan masjid merupakan barang langka yang tidak dijual dipasaran. Maka harus memesan sebelumnya,” papar Mahmud.

Saat ini, kata Mahmud, tim rehabilitasi sedang mengerjakan vlamir pada bagian saka dan bandar. Pembongkaran sirap kayu serambi masjid, kata dia, hampir selesai semua.

“Pemberian pelumas anti rayap mencapai 90 persen. Adapun pengerjaan yang masih kurang, terus dikerjakan sembari menunggu bahan baku datang,” ujarnya.

Tim pembantu pelaksana, Suwardi, menyatakan amputasi saka bakal diganti dengan kayu jati. “Teknisnya ya dipotong kemudian disambung dengan kayu jati dan kayu yang lebih baik. Untuk saat ini, penyambungan pada empat saka bagian depan telah selesai,” pungkas Suwardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya