SOLOPOS.COM - Kabid Keswan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno, memeriksa sapi di Pasar Hewan Sumberlawang, Sragen, Senin (16/5/2022). (Istimewa/Rina Wijaya)

Solopos.com, SRAGEN — Nyaris semua kecamatan di Kabupaten Sragen yang berjumlah 20 masuk zona merah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) per Senin (6/6/2022) malam. Hanya Kecamatan Jenar yang masih steril dari PMK.

Sebaran kasus PMK di 19 kecamatan di Sragen kini mencapai 337 kasus. Jumlah itu terdiri atas 233 kasus aktif, 76 kasus baru, dan 29 kasus kematian karena 24 ekor disembelih dan lima ekor mati.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Data tersebut disampaikan Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Toto Sukarno, kepada Espos, Selasa (7/6/2022). Sebelumnya kasus PMK menyebar di 16 kecamatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga kecamatan, yakni Sragen, Gondang, dan Tangen yang semula bertahan di zona hijau mendadak masuk zona merah lantaran muncul kasus PMK. Kasus di Kecamatan Sragen, PMK hanya menyerang tiga ekor sapi, di Tangen dua ekor sapi, tetapi di Gondang sekali muncul kasus PMK jumlahnya langsung 21 ekor sapi yang terserang.

Rekor kasus PMK tertinggi bergeser dari Sumberlawang ke Kedawung. Kasus PMK di Kedawung menyerang 46 ekor sapi, dua di antaranya disembelih dan empat ekor lainnya sembuh.

Baca Juga: Pemkab Sragen Ingin Tetapkan Darurat PMK, Tapi Dilarang Pemprov

Kasus PMK di Sumberlawang menjadi tertinggi kedua dengan 37 ekor sapi terjangkit PMK. Kasus PMK terbanyak ketiga di Miri dengan 32 ekor, disusul Sidoharjo dengan 30 kasus, Sambungmacan 25 kasus, Karangmalang 22 kasus, dan Gondang 21 kasus.

Di kecamatan lainnya angka kasusnya di bawah 19 kasus. “Jumlah ternak yang sembuh dengan jumlah kasus baru PMK hampir imbang. Jumlah kasus sembuh sebanyak 75 ekor sedangkan jumlah kasus baru mencapai 76 ekor,” ujarnya.

Toto mengatakan kasus PMK ini kemungkinan terus naik sampai nanti ditemukan vaksin PMK untuk sapi. Karakter penularan virusnya hampir sama dengan Covid-19 yang menyerang manusia.

Baca Juga: Penutupan Pasar Hewan di Sragen Terancam Diperpanjang

“Vaksin PMK itu sampai sekarang belum tersedia lagipula dana untuk membeli vaksin juga tidak ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya