SOLOPOS.COM - Pengunjung berjalan-jalan di bawah ornamen bunga berbentuk hati di kompleks Taman Sukowati Sragen, belum lama ini. (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Dibukanya kembali tiga taman di Sragen untuk umum membuat Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) lebih sering menyemprotkan cairan disinfektan.

Kebutuhan disinfentan untuk menyemprot tiga taman di Sragen itu pun cukup besar, bahkan mencapai 1.440 liter per bulan. Tiga taman itu adalah Taman Kridoanggo, Taman Sukowati, dan Edupark Gemolong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Permukiman, Disperkim Sragen, Budi Wibowo, mengatakan penyemprotan cairan disinfektan dilakukan tiap pagi saat taman belum ramai dikunjungi warga.

Yes! Pemerintah Beri Keringanan Uang Kuliah, Ini 5 Skemanya

“Untuk menyemprotkan cairan disinfektan itu, kami menghabiskan satu tangki per taman per hari. Satu tangki berkapasitas 16 liter disinfektan,” jelas Budi Wibowo kepada Solopos.com, Jumat (19/6).

Dalam sehari, Disperkim bisa mengabiskan 48 liter disinfektan untuk menyemprot tiga taman. Sedangkan dalam sebulan, kebutuhan disinfektan untuk tiga taman itu mencapai 1.440 liter.

Saat disinggung berapa anggaran untuk pengadaan disifektan itu, Budi enggan membeberkannya. Menurut dia, biaya pengadaan disinfektan itu masih bisa ditekan karena Disperkim menggunakan cairan pembersih lantai.

Mau ke Jogja Naik Prameks Saat New Normal? Tonton Video Ini Dulu Yuk!

Luas Taman Bervariasi

“Kami tidak menggunakan disinfektan buatan pabrik karena sudah pasti harganya mahal. Kami hanya menggunakan cairan pembersih lantai yang mudah didapat di toko-toko dengan harga terjangkau. Baik disinfektan buatan pabrik atau pembersih lantai sama ampuhnya karena sama-sama mengandung klorin. Klorin ini memang biasa dipakai untuk menetralisir barang dari kuman atau virus,” papar Budi Wibowo.

Luas tiga taman di Sragen itu bervariasi. Taman Kridoanggo seluas sekitar 3.000 meter persegi, Taman Sukowati seluas 6,1 hektare, sementara Edupark Gemolong seluas 1,3 hektare.

Ambyar! Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Diprediksi -3,8 Persen

Petugas Disperkim Sragen tidak menyemprotkan cairan disinfektan ke semua permukaan area taman. Hanya tempat-tempat tertentu yang disemprot cairan disinfektan seperti akses masuk, titian jembatan, spot selfie, tempat duduk dan lain-lain.

Disperkim Sragenmulai membuka tiga taman di Sragen untuk umum setelah lebih dari tiga bulan ditutup. Sedianya ketiga taman itu sudah dibuka saat Sragen mulai memberlakukan kenormalan baru pada Rabu (10/6/2020) lalu.

Namun, terdapat sejumlah kelengkapan yang harus disiapkan sehingga pembukaan tiga taman mundur Selasa (16/6/2020). Tiga taman di Sragen itu dibuka dengan menerapkan standar atau protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19.

Round Up Covid-19 Sukoharjo: Positif Ajek 78, ODP & PDP Bertambah

Untuk menghindari potensi membeludaknya pengunjung, akses masuk Taman Sukowati dan Edupark Gemolong dibatasi. Pengunjung hanya bisa masuk dan keluar melewati satu pintu di dua taman itu.

Waktu operasional Taman Sukowati Sragen juga dibatasi hingga pukul 13.00 WIB. Sementara Edupark Gemolong hanya dibuka hingga sore. Pada malam hari, kedua taman itu ditutup untuk umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya