SOLOPOS.COM - Anggota TNI-Polri bersama warga membersihkan sampah di Kali Langsur Sukoharjo, beberapa waktu lalu. (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kali Langsur yang mengalir dari daerah Mandan sampai Kecamatan Grogol di Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo, patut dinormalisasi karena selain sempit juga memang sudah dangkal. Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Sri Maryanto.

“Imbasnya kalau meluap banjir di wilayah perkotaan dan di Grogol. Itu kan masuk Kali Samin. Terdampak di satu Desa Telukan, kalau di Kelurahan [dampaknya berimbas di wilayah] Sukoharjo, Jetis, Joho, Combongan, Mandan, Dukuh, Sonorejo,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Selasa (14/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, normalisasi sungai adalah kegiatan yang bertujuan untuk melewatkan debit banjir rencana (Qdesain) secara aman dengan jalan mengecek kapasitas sungai dan melakukan pelurusan alur sungai yang disertai dengan perkuatan tebing dan stabilisasi dasar sungai, sehingga tidak terjadi limpasan/luapan.

Sri Maryanto menyebut diperlukan kerja sama baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk pengurangan risiko bencana salah satunya adanya pelebaran sungai. Jika tidak, akan mengakibatkan banjir di wilayah perkotaan dan tidak menutup kemungkinan wilayah persawahan juga terdampak.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, beberapa sungai di wilayah Sukoharjo bagian selatan sering banjir. Dia mengatakan penyebab banjir dikarenakan di wilayah Weru kebanyakan hulu sungai berada di Gunung Kidul atau di tempat yang lebih tinggi. Sehingga kalau terjadi hujan pertama dengan durasi yang panjang pasti akan membawa material-material baik itu rumpun bambu maupun sampah buangan dari masyarakat.

Baca juga: Kawasan Sekitar Pabrik Sritex Sukoharjo Sering Banjir, Biang Keladinya Drainase Dan Kali Langsur

Hal itu akan mengakibatkan jebolnya tanggul, terutama di Situri. Sementara di desa Grogol, Weru persawahan terdampak sekitar 10 hektar saat tanggul jebol. Dampak itu mengakibatkan panen mundur.

“Situri jebol kemarin di bulan Desember, jebol sekitar empat meter dan meluas jadi lima meter. Di Januari sekitar 15 meter. Bukan gagal panen tetapi mundur, karena lahannya tergenang. Untungnya para petani juga giat mengatasi itu. Belum lagi di wilayah Klaten di kecamatan Cawas. Kami mengimbau warga masyarakat yang bermukim berada di pinggir kali, ataupun yang memiliki tegalan di sungai. Jangan membuang sampah di sugai, karena dampaknya nanti berada di masyarakat yang berada di bawah,” jelasnya.

Beronjong Kawat

Dia menyebut dalam kejadian itu, juga sudah dikoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). BBWSBS juga telah mensurvei dan berencana akan menggunakan bronjong kawat, tetapi belum terlaksana sampai saat ini. Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan wilayah sekitar seperti BPBD Kabupaten Klaten.

Baca juga: Warga Keluhkan Bau Limbah dan Warna Hitam Kali Langsur Sukoharjo

Diberitakan sebelumnya, Kali Langsur yang melintasi sejumlah daerah di Sukoharjo seperti Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, dan Grogol kerap meluap saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Selain pendangkalan, sampah yang menumpuk mengakibatkan aliran sungai tak dapat mengalir lancar.

“Normalisasi Kali Langsur menjadi permasalahan yang hingga sekarang belum ditangani secara tuntas. Normalisasi Kali Langsur merupakan wewenang BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo], bukan Pemkab Sukoharjo,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Sriyadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (18/3/2022).

Dia mengakui saat musim penghujan, banjir akibat luapan Kali Langsur merendam rumah penduduk di Kelurahan Sukoharjo, Sonorejo, Bulakrejo di Kecamatan Sukoharjo serta Desa Telukan dan Parangjoro di Keamatan Grogol.

Baca juga: Petani di Wilayah Aliran Sungai Langsur Sukoharjo Ketir-Ketir, Ini Alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya