SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Reuters)

Solopos.com, TOKYO - Jepang mengumumkan langkah drastis menyusul merebaknya virus corona di Negeri Sakura. Jepang mengumumkan keadaan darurat di sejumlah daerah untuk menghambat penyebaran virus corona.

Bentuk Mirip Printer, Alat Ini Bisa Diagnosis Covid-19 Hanya 5 Menit

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan enam prefektur lainnya. Ini dalam upaya menghambat peningkatan kasus infeksi virus corona yang mengkhawatirkan di wilayah-wilayah yang padat penduduk.

Pemerintah juga berencana untuk menyelesaikan paket stimulus besar-besaran senilai 108 triliun yen (sekitar 990 miliar dolar AS). Paket ini setara dengan 20 persen dari pengeluaran ekonomi Jepang.

Paket ini dipakai untuk meredam dampak pandemi corona terhadap ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. PM Abe akan mengadakan konferensi pers pada pukul 07:00 malam (1000 GMT). Keputusan diambil setelah mendapat beberapa masukan dari panel ahli untuk menyatakan keadaan darurat.

Surat Said Didu Klarifikasi Video "Luhut Pandjaitan Hanya Pikirkan Uang"

"Jepang dan negara-negara lain di luar menghadapi suatu krisis terbesar dalam beberapa tahun terakhir karena wabah virus corona," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, Selasa.

Jepang selama ini telah terhindar dari wabah besar-besaran yang terlihat di beberapa negara lain di dunia yang sangat terdampak wabah corona. Namun, peningkatan kasus corona baru-baru ini di Tokyo, Osaka, dan beberapa daerah lain menyebabkan adanya desakan agar Abe mengumumkan keadaan darurat.

Tokyo telah melaporkan kasus infeksi corona lebih dari dua kali lipat menjadi 1.116 dalam sepekan terakhir, yang merupakan jumlah pasien terbanyak di negara ini.

Meninggal Mendadak, Jasad Pria Tua di Banjarsari Solo Dievakuasi BPBD

Jepang Darurat Corona

Secara nasional, kasus infeksi corona di Jepang dilaporkan telah meningkat 4.000 dengan 93 kematian pada Senin. Abe mengatakan bahwa ia sedang bersiap untuk mengumumkan keadaan darurat, yang akan menghentikan langkah terpaksa untuk karantina wilayah.

"Jepang tidak akan, dan tidak perlu, untuk mengambil langkah-langkah karantina wilayah seperti yang dilakukan di luar negeri," kata Abe kepada wartawan, Senin.

"Pengumuman keadaan darurat akan memungkinkan kita untuk memperkuat langkah-langkah saat ini untuk mencegah peningkatan kasus infeksi," ujar dia.. "Sambil memastikan bahwa sebanyak mungkin kegiatan ekonomi dapat berkelanjutan," lanjutnya.

75 ODP Kontak Erat Dengan Pasien Positif Corona di Solo Dicek Pakai Rapid Test

Abe mengatakan keadaan darurat akan berlangsung sekitar satu bulan dan para gubernur berwenang untuk meminta warga agar tetap di rumah dan bisnis untuk tutup. Dengan tidak adanya sanksi untuk orang yang mengabaikan aturan, penegakan aturan itu akan lebih mengandalkan tekanan sosial antarsesama warga dan penghormatan terhadap otoritas.

"Kami saat ini sedang membahas dengan pemerintah pusat untuk memutuskan secara spesifik jenis fasilitas dan bisnis yang akan kami minta untuk ditutup atau dipersingkat jam kerjanya," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike pada Senin (6/4/2020).

1 PDP Sragen Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Hasil Swab Negatif Corona

Dia pun menegaskan bahwa tidak akan ada pembatasan keluar rumah untuk keperluan membeli bahan makanan dan obat-obatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya