SOLOPOS.COM - Kades Jenar, Sragen, Samto disuntik vaksinasi oleh Bupati Sragen di Balai Desa Jenar, Kamis (22/7/2021).

Solopos.com, SRAGEN — Pada pertengahan Juli lalu, capaian vaksinasi Covid-19 di Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, menduduki peringkat terendah di Kabupaten Sragen. Pada saat itu, dari sekitar 3.400 warga, baru 23 warga yang sudah divaksin.

Keadaan berubah setelah Kades Jenar, Samto, dinobatkan sebagai Duta Vaksin oleh Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi. Sebagai Duta Vaksin, Samto bertugas menyosialisasikan program vaksinasi serta mendukung program pemerintah terkait penanggulangan Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: WHO Naikkan Status Varian Mu Asal Kolombia Jadi VOI

“Dulu saya orang yang pertama menolak vaksin. Begitu bidan datang, saya menolak diadakan vaksinasi di desa kami. Setelah ditetapkan jadi Duta Vaksin, saya jadi orang pertama yang disuntik vaksin oleh Bupati. Setelah itu, warga lain jadi ikut mau disuntik vaksin,” papar Samto kala berbincang dengan Solopos.com di Sragen, Rabu (1/9/2021).

Sosialisasi terkait vaksinasi terus dilakukan oleh Samto. Dia rutin berkeliling ke rumah-rumah warga untuk sekadar menyosialisasikan pentingnya menjaga protokol kesehatan dan manfaat dari vaksinasi Covid-19. Samto bersyukur warga cukup antusias mengikuti program vaksinasi Covid-19. Tidak hanya dari Pemkab Sragen, vaksinasi Covid-19 di Desa Jenar juga dilaksanakan Polres Sragen dan Kodim 0725/Sragen.

“Dari sekitar 3.400 warga, yang sudah divaksin ada lebih dari 400. Vaksinasi terakhir digelar Sabtu [28/8/2021] lalu yang diikuti 150 warga. Rencana pekan depan juga digelar vaksinasi lagi. Undangan belum disebar karena kami masih menunggu kepastian harinya,” terang Samto.

Baca Juga: PPKM Level 3, PKL dan Swalayan di Klaten Boleh Buka hingga Pukul 21.00 WIB

Sebelum dikukuhkan sebagai Duta Vaksin, Kades Jenar dikenal cukup kontroversial. Selain emoh memakai masker dengan alasan membuatnya napasnya sesak, Samto juga nekat memasang baliho kontroversial berisi makian kepada pejabat.

Akibat ulahnya memasang baliho bernada menghina pejabat pemerintah, Samto dilaporkan ke Polres Sragen. Ia sempat dijemput penyidik Satreskrim Polres Sragen. Akan tetapi, permasalahan itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Samto diminta membuat surat pernyataan berisi permohonan maaf dan bersedia mendukung program pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya