SOLOPOS.COM - Progress pembangunan Jembatan Jurug B, pada Senin (27/3/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Pembangunan pilar dua pada Jembatan Jurug B, yang lokasinya tepat di tengah Bengawan Solo akan dilakukan sekitar Mei hingga Juli 2023.

General Manager Konstruksi PT Baja Titian Utama, Bambang Nurhadi menyampaikan pembangunan pilar dua pada Jembatan Jurug B akan menggunakan metode baru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Metode baru diterapkan karena mengingat adanya aktivitas flushing dari Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Flushing tersebut merupakan penggelontoran air waduk untuk memelihara daya tampung waduk.

Aktivitas flushing tersebut membuat tinggi permukaan air di Bengawan Solo naik. sehingga membuat para pekerja cukup kesulitan menyelesaikan proyeknya.

“Sekitar sebulan yang lalu ada flushing dari WGM, sehingga air permukaan sungai cukup tinggi, kami tidak bisa bekerja sama sekali karena pilar kami ada di area sungai,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di lokasi proyek, Senin (27/3/2023).

Pembangunan pada pilar dua atau P2 dinilai cukup susah apabila permukaan air sungai naik begitu tinggi. Sehingga, metode baru ini diterapkan dengan pembuatan jeti atau dermaga dan jembatan bailey.

“P2 kami masih menyiapkan akses jembatan ke tengah,” jelas dia.

Jenis jembatan Bailey pada zaman dulu sering digunakan untuk akses perang seperti jenis Callender Hamilton (CH). Saat ini, pihaknya masih dalam proses menyiapkan Jembatan Bailey yang akan digunakan untuk akses penyeberangan menuju jeti nantinya.

“Jeti itu bahasa awamnya dermaga untuk kerja ya, bukan dermaga untuk pelabuhan,” kata dia.

Jeti tersebut digunakan untuk meletakkan alat pengeboran saat proses pembangunan pilar dua. Alat tersebut berfungsi membantu pembuatan fondasi pilar yang letaknya di tengah sungai.

Bambang menjelaskan pembuatan konstruksi jeti dan jembatan bailey lebih menguras pembiayaan atau mahal daripada metode saat rencana awalnya. Sebelum tercetus metode baru tersebut, Bambang menjelaskan rencana awal pembangunan pilar dua tersebut yakni dengan melakukan penimbunan mulai dari bantaran sungai menuju ke tengah.

“Tadinya mau kami timbun, tapi dari BBWSBS memberikan peringatan kami bahwa akan ada flushing. Ya kalau kami timbun, di flushing, ya bubar,” ucap dia.

Meski mengubah metode, Bambang menjelaskan perubahan metode tersebut tidak berpengaruh pada anggaran yang sudah ditetapkan.

“Anggarannya tidak berubah, tetap sama, yang berubah hanya metode,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya