Solopos.com, JAKARTA - Dokter Ketty Herawati Sultana meninggal dunia dan dinyatakan positif virus corona. Padahal, dokter tersebut sempat merawat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang juga merupakan pasien positif corona.
Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Abdul Halik Malik, merupakan bagian dari tim dokter di RS Medistra. "Dia ikut merawat Menhub waktu itu sebelum dirujuk ke RSPAD," katanya seperti dilansir detik.com, Minggu (5/4/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dampak Wabah Corona Sukoharjo: 1 Hotel Tutup Sementara, Lainnya Rumahkan Karyawan
Halik mengatakan dr Ketty adalah alumni Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya yang bekerja di Rumah Sakit Medistra. Dia adalah anggota IDI cabang Tangerang Selatan. "Usia beliau 60 tahun," kata Halik.
Seperti diketahui, Menhub Budi Karya memang menjadi salah satu orang yang terjangkit virus corona di Indonesia. Menhub dirawat di RS Medistra dan sempat ditangani dokter Ketty, sebelum akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto.
Ditinggal Salat Magrib, Motor Warga Sukoharjo Digondol Maling di Parkiran Musala Ceper Klaten
Dokter Ketty yang sempat merawat Menhub Budi Karya kemudian sakit dan dirawat di RS Medistra selama tujuh hari. Hasil tes swab menyatakan dia positif COVID-19. IDI turut berbelasungkawa atas meninggalnya dr Ketty dan dokter-dokter lainnya dalam situasi penanganan COVID-19 ini.
Tunggu Corona Hilang, Perantau Sragen di Luar Jawa Rela Tidak Mudik Sampai Lebaran
Putus Rantai Corona
PB IDI berharap masyarakat dan pemerintah semakin memperkuat solidaritas untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Bila masyarakat bertekad untuk menjaga diri dari Covid-19, juga bersedia melakukan asesmen mandiri apakah perlu mengisolasi diri atau dirawat di rumah sakit, maka situasi akan lebih baik. Bila penularan COVID-19 berkurang, tenaga medis juga bisa lebih ringan dalam bertugas.
Misteri Penemuan Jasad Bayi di Selokan Tawangmangu, Orang Tuanya Diminta Serahkan Diri
"Beberapa rumah sakit memang tidak kita pungkiri ada tenaga kesehatan yang terpapar. Itu sudah ada yang dirumahkan atau diisolasi. Di tempat dr Ketty-pun demikian, juga dokter-dokter lain yang sudah gugur," kata Halik.