SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak (BBM). (freepik)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah driver ojek online (online) di Kota Solo akhirnya bisa bernapas setelah ada kepastian harga bahan bakar minyak atau BBM belum jadi naik per Kamis (1/9/2022). Sebelumnya mereka sempat panik karena operasional kerja mereka sangat tergantung pada BBM.

Berdasarkan informasi dari Pertamina melalui laman resminya, Rabu (31/8/2022), harga BBM jenis pertalite, pertamax, dan solar tidak naik per 1 September. Sebaliknya. beberapa jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax Turbo dan Pertamax Dex malah turun harga.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Fauzan, salah satu driver ojol motor yang sudah bekerja selama empat tahun terakhir di Solo mengaku sempat panik ketika mendengar kabar harga BBM bakal naik. Ditemui Solopos.com, Kamis (1/9/2022), ia bercerita kenaikan harga BBM akan membuat pengeluarannya untuk operasional membengkak.

Di sisi lain, hingga saat ini tarif dasar ojol belum berubah. “Kemarin sempat panik terus bingung ngitung ongkos operasional kalau memang harga BBM naik. Misal sekarang satu hari bisa Rp45.000 isi pertalite, kalau harganya naik taruhlah per liter jadi Rp10.000, ya pasti bakal bengkak juga pengeluaran buat bensinnya, belum kenaikan-kenaikan lain misal harga bahan pokok pasti ya ikut naik,” ujarnya.

Pria berusia 38 tahun itu kini merasa lega setelah muncul pengumuman harga BBM jenis pertalite tidak mengalami kenaikan. Meski ia juga masih sedikit khawatir karena tidak menutup kemungkinan harga BBM akan naik dalam waktu dekat.

Baca Juga: Harga BBM Belum Naik Per 1 September, Warga Kota Solo Tetap Waswas

“Pas pulang rumah tengah malam baca-baca info di grup Whatsapp harganya tidak jadi naik, leganya luar biasa, pikiran jadi lebih enteng karena ongkos operasional jadinya tidak berubah. Tapi ya gimana, kalau sewaktu-waktu bisa naik kemudian harganya,” ucapnya.

Margin Keuntungan Berkurang

Sama seperti Fauzan, Bima, salah satu driver ojol di Solo yang menggunakan mobil juga memiliki kekhawatiran serupa. Margin keuntungan yang dimiliknya digunakan untuk menyelesaikan cicilan mobilnya sedangkan pemasukannya saat ini sedang menurun.

“Kabar harga BBM akan naik sempat ada dari pekan lalu. Pas tahu ada kabar itu saya khawatir tidak bisa bayar cicilan mobil. Pengeluaran buat mobil itu tidak kecil. Sehari bensin bisa sampai Rp150.000. Sedangkan sekarang setelah pandemi pemasukan masih sangat kecil,” ucapnya saat ditemui Solopos.com di salah satu pusat perbelanjaan Kota Solo, Kamis.

Baca Juga: Polisi Sidak SPBU di Solo, Cek Ada Penyimpangan Distribusi BBM atau Tidak

Perasaan lega setelah harga BBM diumumkan tidak naik juga diungkapkan driver ojol motor di Solo, Oki. Driver yang sudah bekerja sejak 2017 itu mengatakan kenaikan harga BBM saat ini sangat tidak tepat. Alasannya, semua sedang bangkit pascapandemi Covid-19 yang membuat semua unit bisnis kesulitan.

“Lega begitu liat di TV sama baca-baca di berita harga [BBM] tidak jadi naik. Soalnya pengeluaran untuk bahan bakar itu besar buat kami dan keuntungannya juga biasanya ambil dari margin bahan bakar. Jadi kalau misal bahan bakarnya naik ya keuntungan kami turun drastis. Rasanya juga aneh kalau pemerintah menaikkan harga apalagi semua sedang berusaha bangkit lagi habis pandemi Covid-19,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya