SOLOPOS.COM - Penghuni Rumah Sehat Sukoharjo melakukan rutinitas berjemur di bawah sinar matahari setiap hari, Sabtu (23/5/2020). (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Penghuni rumah sehat Covid-19 di Barak Dalmas Polres Sukoharjo, Kelurahan Mandan, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo kini tinggal empat orang.

Saat awal dibuka, rumah sehat untuk karantina orang yang positif Covid-19 tanpa gejala ini dihuni 13 orang. Mayoritas penghuni rumah sehat itu dari klaster ijtima ulama dunia di Gowa, Sulawesi Selatan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Rumah sehat Covid-19 itu beroperasi pada pertengahan Mei 2020. Rumah sehat hanya digunakan untuk isolasi pasien positif tanpa gejala.

3 Kali Kalah, Begini Perjalanan Gugatan Hukum Kasus Tabrak Lari Flyover Manahan Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Kala itu, jumlah pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang menghuni rumah sehat di Sukoharjo itu sebanyak 13 orang. Lambat laun, penghuni rumah sehat bertambah hingga lebih dari 20 orang.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan sebagian besar pasien positif corona yang menjalani isolasi di Barak Dalmas itu sudah sembuh.

Mereka telah berulang kali menjalani swab test. “Jumlah pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di rumah sehat kini tinggal empat orang. Tiga di antaranya dari klaster Gowa,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (2/7/2020).

Unggulkan Gibran di Pilkada Solo, Objektivitas Survei Solo Raya Polling Dipertanyakan

Selama menjalani isolasi di rumah sehat Covid-19 Sukoharjo, orang positif corona tanpa gejala itu meminum obat untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Mereka juga melakukan berbagai aktivitas seperti berjemur dan senam setiap pagi.

Enam Klaster

Pemeriksaan kesehatan masing-masing orang dilakukan dua kali sehari yakni pagi dan petang. “Ada dokter dan perawat yang disiagakan secara bergantian. Alhamdulillah, sebagian besar pasien positif sudah pulang ke rumahnya masing-masing setelah dinyatakan sembuh,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo tersebut menyampaikan belum ada penambahan pasien positif corona per 1 Juli. Jumlah kumulatif pasien positif corona yang tersebar di 10 kecamatan sebanyak 93 orang.

Rampas Nintendo Hingga Tercebur Kali, Begini Kronologi Aksi Maling di Laweyan Solo

Yunia menyebut tidak ada penambahan klaster baru penularan Covid-19 di Sukoharjo. Selama ini, hanya ada enam klaster yakni kantor pembiayaan di Grogol, Bogor, Gowa, rumah sakit swasta, tenaga kesehatan rumah sakit, dan perjalanan Solo.

Klaster Gowa menyumbang kasus positif terbanyak dengan 32 orang. Mayoritas menjalani isolasi di rumah sehat Covid-19 di Barak Dalmas Sukoharjo.

Kasus Baru! Perempuan Lansia Purwosari Jadi Pasien Positif Covid-19 Ke-43 di Solo

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo bakal mengevaluasi penerapan kenormalan di berbagai sektor baru seiring kurva penambahan kasus Covid-19 yang kembali meningkat sejak dua pekan lalu.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya