SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, TRENGGALEK — Seorang bayi berusia lima bulan di Desa Gemblep, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mendapat imunisasi dari bidan setempat. Sebelum meninggal, bayi berinisial MAOR mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang usai imunisasi.

Bayi MAOR merupakan anak dari pasangan Mukono, 49, dan Adelia, 17. Informasinya, bayi laki-laki itu sebelumnya menerima imuniasi Tetanus Toxoid (TT) di Polindes Gemblep, Kecamatan Pogalan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bayi berusia lima bulan itu meninggal dunia setelah mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang pascaimunisasi TT.

Namun, hal itu kemudian dibantah Dinas Kesehatan Trenggalek bahwa yang diberikan itu adalah imunisasi DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2 Polio 3, PVC serta tetes Polio yang lazim diterima bayi pada umumnya.

Kesimpulan sementara, MAOR meninggal dunia diduga karena mengalami co-insidens.  Pasalnya, MAOR bukan pertama kalinya mendapatkan imunisasi serupa. Selain itu, hanya dia yang mengalami dampak tersebut.

Meski demikian, keterangan sementara itu masih dalam pembahasan Tim Komda KIPI Trenggalek. Di sisi lain, pihak kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah terdapat unsur pidana dalam peristiwa itu atau sebaliknya.

“Jadi sesuatu yang terjadi secara bersama-sama. Saat tertentu dia mendapatkan imunisasi, di satu sisi dia ada penyakit yang berkembang dalam tubuhnya dan pada saat di skrining belum menunjukkan gejala. Kesimpulan awal ini nantinya bakal diinvestigasi bersama Komda KIPI dengan melibatkan para pakar,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek, Sunarto.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifim, telah menyambangi keluarga bayi MAOR yang meninggal usai mendapat imunisasi dari bidang di desa setempat, Rabu (29/3/2023).

“Kemarin saya baru mengikuti beberapa acara di Jakarta terus di Surabaya dan saya pulang kemarin ke Trenggalek. Saya belum sempat menengok ke rumah duka, untuk itu hari ini kita ucapkan bela sungkawa,” kata Bupati Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin ini menyampaikan rasa simpati dan empatinya.

Sambil memeluk ayah korban, bupati muda ini mendoakan bayi MAOR mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dia juga memberikan dukungan psikologis untuk menguatkan keluarga Mukono.

“Kita saling mendoakan dan menguatkan. Adapun yang lain-lain, Pak Mukono sudah melangkah dan menurut saya mencari keadilan keluarga itu juga sesuatu yang baik. Tapi saya mengingatkan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah titipan, jadi saya menguatkan diri dan kita sama-sama saling menguatkan. Harapannya beliau juga kuat,” imbuhnya.

Mas Ipin menghormati proses investigasi penyebab kematian MAOR baik yang dilakukan Tim Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) setempat maupun penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Khusus gabungan dari Unit Pidana Khusus dan Unit Pelayanan Perempuan Anak Satreskrim Polres Trenggalek. Harapannya fakta yang ditelurkan nanti dapat menjawab keresahan masyarakat.

“Yang diimunisasi juga bukan satu orang saja, makanya dengan adanya investigasi nantinya, semoga bisa semakin membuka apakah sebenarnya penyebab kejadian ini. Apakah benar karena akibat imunisasi atau kan karena yang lain. Kalau urusan medisnya saya tidak mengerti, biar hasil investigasinya nanti seperti apa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya