SOLOPOS.COM - Petani Ikan Waduk Mulur, Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Ayong membawa hasil tangkapan berupa ikan predator. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penemuan ikan predator di dekat lokasi terowongan kuno di Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang sempat menghebohkan dan viral di media sosial, ternyata banyak ditemukan di Waduk Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Ikan predator jenis toman ini menjadi ladang pendapatan bagi para petani ikan di sana. Ayong, 36, petani ikan Waduk Mulur, Bendosari, salah satunya yang meraup keuntungan tersendiri setiap mendapatkan ikan predator tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Satu ikan predator ini bisa dijual Rp1,2 juta sampai belasan juta,” kata penjual ikan predator ini ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (11/9/2021). Ayong menjual ikan predator hasil tangkapannya melalui facebook dan whatsapp (wa).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Proyek JLT Sukoharjo, Pemerintah Segera Bebaskan 20 Bidang Tanah

Bagi petani ikan di kawasan Waduk Mulur, Sukoharjo, keberadaan ikan predator bukanlah hal yang asing. Ikan toman sejenis ikan buas dari suku ikan gabus ini sudah lama ada dan banyak dijumpai di Waduk Mulur. Ikan predator ini beragam ukuran.

Ayong sendiri kerap mendapatkan ikan predator dengan ukuran 7,5 kilogram (kg). Ikan tersebut langsung diburu para pembeli yang berasal dari wilayah sekitaran Soloraya hingga Jawa Timur. Para pembeli memburu ikan predator selain sebagai ikan hias juga diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh.

“Kebanyakan untuk ikan hias sih. Tapi ada juga yang dibuat untuk obat herbal. Katanya punya khasiat buat kesehatan,” kata dia.

Populasi Ikan Predator

Di Indonesia, Ayong mengatakan populasi ikan predator banyak dijumpai di wilayah Kalimantan dan Sumatra. Sementara di Jawa Tengah sendiri ikan predator hanya dijumpai di Waduk Mulur, dan Rawa Pening. Penemuan ikan predator yang menghebohkan di wilayah Trucuk, Kabupaten Klaten belum lama ini pun membuat dirinya terheran-heran.

“Saya kaget juga kok ikan predator ditemukan di Trucuk. Karena setahu saya hanya ada di Waduk Mulur dan Rawa Pening,” tuturnya.

Baca Juga: Perajin Etanol Sukoharjo Sepakat Tak Buang Limbah ke Sungai

Ikan predator ini tidak mudah didapat. Apalagi disaat kondisi debit air Waduk cukup tinggi seperti sekarang. Selain itu dibutuhkan perlakuan khusus terhadap ikan predator tersebut. “Ikannya gampang stres. Jadi butuh hati-hati begitu dapat ikannya,” katanya.

Biasanya, Ayong akan melakukan karantina setidaknya selama tiga hari setelah mendapatkan ikan predator sebelum dijual ke pembeli. Ikan predator butuh adaptasi dari waduk lalu dipindahkan ke tempat yang baru. Tanpa karantina biasanya ikan predator akan mudah mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya