SOLOPOS.COM - DPW PKR DKI Jakarta. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sempat menjadi anggota Partai Gerindra dan mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014, Pendi, 49, kini bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat (PKR).

Sebelum bergabung dengan partai politik (parpol) besutan Tuntas Subagyo itu, Pendi yang juga Ketua DPW PKR DKI Jakarta, sempat mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres tahun 2019.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Saat itu sempat melakukan deklarasi pendukungan bagi Jokowi-Amin. Saat dihubungi solopos.com melalui ponsel, Rabu (22/12/2021), Pendi terpanggil bergabung dengan PKR karena punya visi dari, oleh, serta untuk rakyat.

“Tahun 2019 itu saya deklarasi ke paslon 01, Pak Jokowi-Ma’ruf Amin. Tapi saya tidak di PDIP. Saya mendukung saja. Walau dulunya saya pernah di partai juga. Tapi akhirnya saya mundur dari partai politik,” terang Pendi.

Baca juga: Bentuk Kepengurusan di 21 DPD, PKR Hadir untuk Petani Aceh

Dia menjelaskan saat itu deklarasi untuk paslon 01 dirinya adalah Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih Jakarta Barat. Tidak lama setelah itu, Pendi menjabat Ketua Laskar Merah Putih untuk wilayah DKI Jakarta.

Posisi itu dia jalani sampai tahun 2021. Pada tahun ini dia mengundurkan diri, dan bergabung dengan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya pimpinan Hercules. Pendi menjadi Ketua Dewan Penasihat GRIB.

Dia optimistis anggotanya di Ormas Laskar Merah Putih yang berjumlah sekira 15.000 di DKI Jakarta bakal mengikuti jejaknya di PKR. Sebab hingga sekarang ini mereka masih sering berkumpul dan saling bersilaturahmi.

Pasukan Pendi di Laskar Merah Putih pun banyak yang kini mengikuti jejaknya bergabung dengan GRIB Jaya. “Anggota saya satu gerbong pasti ikut semua. Satu gerbong DKI Jakarta waktu itu anggota saya 15.000,” aku dia.

Baca juga: Kiai Sepuh Kawal Muktamar Ke-34 NU di Lampung

Pendi bercerita awal mula dirinya ditawari bergabung PKR oleh seorang sahabatnya. Sang sahabat bercerita tentang kelahiran PKR yang siap mewujudkan kedaulatan rakyat, dan dinilai cocok sebagai wadah parpol Pendi.

“Ada sahabat saya datang, dia bicara PKR ini cocok buat saya karena saya sosialnya tinggi. Saya tanya apa itu PKR, dijawab Partai Kedaulatan Rakyat, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Wah ya boleh kalau begitu,” ujar dia.

Faktor lain yang membuat Pendi bergabung PKR yaitu tak adanya tokoh nasional. Dia mengaku sudah capai dengan tokoh nasional. “Capai kalau banyak tokoh nasional. Diplomasi politiknya terlalu serem,” sambung dia.

Baca juga: Puji Firli Bahuri, Tjahjo Kumolo: Kinerja KPK Naik Signifikan

Sebagai Ketua DPW PKR DKI Jakarta Pendi mengaku sudah menyiapkan sejumlah program untuk menarik pendukung. Program-program tersebut akan meliputi berbagai kegiatan, baik sosial atau kemasyarakatan.

“Saya kalau dibilang militan tidak, tapi kalau saya sudah bergerak mengibarkan bendera PKR insya Allah pemilih saya itu pemilih antusias semua. Setiap saya komando, alhamdulillah masyarakat ikut semua,” tegas dia.

Hal itu menurut Pendi karena selama ini dia banyak melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. “Insya Allah PKR lolos. Saya optimistis. Di DKI Jakarta ada 5,5 juta pemilih [aktif]. Insya Allah saya dapat separuh,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya