SOLOPOS.COM - Penemu bayi perempuan di Tonggalan, yakni Tri Prasetya Ningsih menggendong bayi yang baru saja ditemukan di Kahuman, Tonggalan, Klaten Tengah. Bayi itu ditemkan, Rabu (8/7/2020) petang. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Tri Prasetya Ningsih, 38, warga RT 004/RW 001, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menemukan bayi perempuan di kompleks tempat permakaman umum (TPU) Kahuman, Kelurahan Tonggalan, Klaten Selatan, Rabu (8/7/2020) petang. Bayi yang ditemukan di salah satu permakaman di Klaten itu sempat dikira sebagai bayi hantu.

Tri Prasetya Ningsih yang menemukan bayi itu mengaku tertarik mengadopsi bayi perempuan malang tersebut. Tri Prasetya Ningsih yang sehari-harinya menjadi ibu rumah tangga (IRT) dengan tiga anak kandung itu mengaku kasihan dengan kondisi bayi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ini saya masih di rumah sakit. Setelah saya kasih susu, bayinya sehat. Saya sudah komunikasikan dengan anggota keluarga saya, semua mendukung kalau bayi ini saya rawat [diadopsi]," kata Tri Prasetya Ningsih, kepada Solopos.com, Kamis (9/7/2020) pagi.

Kronologi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, penemuan bayi itu bermula saat Tri Prasetya Ningsih memperoleh informasi dari adiknya, Radika.

Ekspedisi Mudik 2024

Di hadapan Tri Prasetya, Radika menceritakan bahwa temannya, Silvi, baru saja melihat bayi di kompleks TPU Kahuman. Namun Silvi tidak berani mendekati bayi itu karena takut karena dikira bayi hantu.

Jurnal Sains Ungkap Gejala Ereksi 4 Jam Pada Pasien Covid-19 di Prancis

Oleh Tri Prasetya, informasi itu ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi penemuan bayi. Jarak rumah Tri Prasetya Ningsih dengan TPU Kahuman berkisar 1 km.

Begitu tiba di lokasi, Tri Prasetya Ningsih sempat tak berani masuk ke kompleks TPU Kahuman karena kondisinya sudah gelap, yakni pukul 17.30 WIB. Selanjutnya, Tri Prasetya Ningsih mencari bantuan ke salah seorang warga.

Tak jauh dari tempat itu, Tri Prasetya Ningsih mendapati penjual paklay, Mas Udin. Berikutnya, Tri Prasetya Ningsih mengajak Mas Udin masuk ke kompleks TPU.

Selama mendekati bayi, Tri Prasetya Ningsih terus memegangi tangan Mas Udin dengan erat karena takut. Begitu sudah di depan bayi, Tri Prasetya Ningsih melihat bayi perempuan yang dinilainya begitu cantik.

Bayi bertopi yang masih ada tali pusarnya itu dalam kondisi dibedong lengkap dengan alat untuk membopongnya. Tak seberapa lama, bayi itu menangis lumayan kencang sebelum akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke aparat polisi.

Bayi Sehat

Saat ditemukan, bayi dalam kondisi sehat. Berat bayi perempuan itu sekitar 2,6 kg dengan panjang sekitar 43 cm.

Tri sempat mengira bayi di salah satu permakaman di Kabupaten Klaten itu sebagai bayi hantu. Maklum, bayi tersebutu ditemukan di permakaman saat hari menjelang malam.

"Saat saya temukan kali pertama itu, bibir bayi sudah mulai biru. Mungkin pengaruh kedinginan. Awalnya itu saya juga takut karena dikira bayi jadi-jadian atau membo-membo demit. Begitu melihat bayi dan suara tangisannya, saya mulai meyakini memang bayi betulan," kata Tri

Tak Hanya Pemkot Solo, Spanduk Pasar Rakyat Alkid Juga Cantumkan Logo Kepolisian Dan TNI

Terpisah, Kapolsek Klaten Kota, AKP Sriyanto, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, belum dapat dimintai keterangan terkait pendalaman kasus tersebut. Saat Solopos.com mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp (WA), yang bersangkutan belum menjawab hingga, Kamis (9/7/2020) siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya