SOLOPOS.COM - HASIL NEGATIF -- Ragil yang dirawat di RSUP dr Suradji Tirtonegoro, Klaten karena sempat diduga terjangkit antraks. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Klaten (Solopos.com) – Ragil Fahrizal, 6, seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal Dusun Magersari, Desa Bendan, Kecamatan Manisrenggo yang sempat diduga terjangkit antraks akhirnya dibolehkan pulang hari ini, Sabtu (4/6/2011).

HASIL NEGATIF -- Ragil yang dirawat di RSUP dr Suradji Tirtonegoro, Klaten karena sempat diduga terjangkit antraks. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu menyusul turunnya hasil uji sample usapan luka di Laboratorium Kesehatan Daerah dari Semarang yang menunjukkan negatif antraks. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, dr Rony Roekmito kepada Espos, Jumat (3/6), menjelaskan kondisi kesehatan Ragil sudah berangsur baik. Menurutnya, luka di tubuh Ragil sudah mengering. Demikian juga penyakit sariawan yang dideritanya juga sudah sembuh. “Berat tubuhnya juga sudah berangsur normal. Semula berat badannya hanya mencapai sekitar 14 kg,” kata Rony.

Rony menjelaskan, hasil uji serologi yang dilakukan di RSUD dr Moewardi Solo memang belum turun. Menurutnya, uji serologi dilakukan dengan mengembangbiakkan jenis penyakit yang diderita Ragil. ”Butuh waktu sekitar tiga pekan untuk mengetahui hasil pembiakannya. Namun yang terpenting saat ini sudah diketahui bahwa pasien itu negatif antraks,” terang Rony. Rony menduga jenis penyakit yang menjangkiti Ragil adalah pioderma atau jenis infeksi kulit yang disebabkan kuman.

Sementara itu, hingga Jumat (3/6), Ragil masih menjalani perawatan di Ruang Isolasi Menur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Humas RSUP Soeradji Tirtonegoro, Petrus Trijoko saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan bahwa Ragil bisa dibolehkan pulang pada hari ini. ”Sejak Selasa (31/5) kondisinya sudah membaik. Besok sudah bisa pulang, tetapi selama di rumah masih harus menjalani rawat jalan,” papar Petrus.

Sebelumnya, Dinkes Klaten menyimpulkan penyakit yang menjangkiti Ragil Fahrizal, 6, bukan antraks. Kesimpulan itu berdasarkan tidak adanya temuan faktor risiko jenis penyakit mematikan itu. Siswa MI itu tak terjangkit antraks karena tak ada faktor pendukung atau faktor risiko penyakit antraks. Faktor risiko yang tak ditemukan itu meliputi tempat tinggal Ragil yang terjangkit antraks, hubungan langsung antara pasien dengan hewan yang dicurigai terjangkit antraks, pasien mendekati daerah endemis antraks, dan pasien tersebut memakan daging hewan yang terjangkit antraks.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya