SOLOPOS.COM - Bendungan Karangkendal (BKK) Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten. (Solopos/Taufik Sidik)

Solopos.com, KLATEN — Objek wisata di Klaten, Bendungan Karangkendal (BKK), sempat dibuka dua pekan, kemudian ditutup kembali Minggu (21/6/2020).

Penutupan kembali objek wisata di Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten itu menyusul perkembangan kasus Covid-19 di Klaten yang masih tinggi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selama pembukaan, objek wisata tersebut ramai didatangi pengunjung terutama saat akhir pekan. Banyaknya pengunjung tak lepas dari daya tarik Bendungan Karangkendal.

Sudah Buka 2 Pekan, Objek Wisata di Klaten Ditutup Lagi, Kenapa?

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Desa Kendalsari, Supadi, menjelaskan bendungan tersebut merupakan kawasan objek wisata yang menawarkan bendungan dengan air jernih berisi ikan.

Bendungan atau embung itu berfungsi untuk tempat penampungan air. Mata pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan alam berlatar belakang Gunung Merapi di objek wisata itu.

Belakangan kawasan tersebut dikembangkan pemerintah desa menjadi objek wisata yang menarik dikunjungi.

New Normal, UMKM Sukoharjo Digenjot Pemasaran Online

Bendungan Tercipta secara Alami

“Bendungan Karangkendal itu alami, bukan buatan manusia dan sudah ada sejak nenek moyang kami. Kemudian akhir-akhir ini kami musyawarah dengan BPD untuk membangun kawasan tersebut menggunakan dana desa serta aspirasi. Rencananya di sana akan dilengkapi motor ATV yang bisa untuk mengelilingi objek wisata dari Desa Kendalsari, Balerante, hingga Sidorejo,” tutur dia, Rabu (24/6/2020).

Salah seorang warga, Ayu, 19, mengatakan datang ke Bendungan Karangkendal lantaran penasaran dengan objek wisata yang ada di daerah lereng Gunung Merapi itu.

Mantap! Kontraktor Turki Berminat Garap Proyek Ibu Kota Baru

“Penasaran saja datang ke Bendungan Karangkendal karena juga viral di media sosial. Suasananya nyaman dan pemandangannya bagus,” kata warga Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom tersebut, Minggu.

Penutupan objek wisata tersebut sejalan dengan instruksi Bupati Klaten, Sri Mulyani. Sri Mulyani mengatakan Pemerintah Kabupaten Klaten belum membuka seluruh objek wisata yang ada di Klaten.

Larangan pembukaan objek wisata itu termasuk untuk objek wisata yang dikelola pemerintah desa melalui badan usaha milik (BUM) desa. Menurut dia, Pemkab Klaten belum ada rencana mengizinkan pembukaan objek wisata menyusul ada lonjakan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bersinar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya