SOLOPOS.COM - Museum Manusia Purba Sangiran. (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Manusia Purba Sangiran Sragen sempat mencapai 100 orang pada Minggu (11/4/2021) lalu. Memasuki awal Ramadan, jumlah wisatawan ke Museum Sangiran menurun drastis.

Kasi Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata dan Sarana Prasarana Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Prima Ady Surya, mengatakan pada hari pertama dibuka, Sabtu (10/4/2021), jumlah pengunjung Museum Sangiran mencapai 80 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Hukum Mencicipi Makanan Saat Puasa, Bikin Batal Enggak Ya?

Pada Minggu, jumlah wisatawan mencapai batas maksimal yang ditentukan yakni 100 orang. Pada Senin (12/4/2021), museum ditutup untuk perawatan.

“Setelah memasuki puasa, ada penurunan jumlah pengunjung. Pada Selasa [13/4/2021] ada 13 pengunjung, Rabu [14/4/2021] ada 31 pengunjung dan pada Kamis [15/4/2021] ada 14 pengunjung,” terang Prima kepada Solopos.com, Jumat (16/4/2021).

Sebelum berkunjung ke Museum Sangiran, calon pengunjung diharapkan bisa reservasi melalui telepon atau Whatsapp ke nomor 082324221824. Adapun kuota kunjungan dibatasi 100 orang/hari yang terbagi dalam 10 sif. Pengunjung diharapkan bisa datang 15 menit lebih awal dari jadwal kunjungan yang telah ditetapkan.

Pengelolaan Tiket

Saat ini, Disparpora Sragen menyiapkan terobosan baru dalam pengelolaan tiket. Disparpor Sragen menyiapkan tiket elektronik (e-ticketing). Jika sebelumnya tiket dijual secara manual dan cara menghitung pendapatan berdasarkan sobekan kertas. Dengan e-ticketing, rekap pendapatan dilakukan by system.

Rekap data administrasi melalui e-ticketing tergolong lebih cepat karena jumlah pengunjung dan pendapatan langsung bisa direkap setiap harinya. “E-ticketing atau pemesanan tiket secara online masih dalam proses. Jadi, sementara pemesanan tiket dilayani via telepon atau WA,” terang Prima.

Baca Juga: Sambut Bulan Puasa, Hartono Mall Solo Gelar Ramadhan Fashion Fest 2021

Demi mencegah potensi penularan Covid-19, Balai Pelestarian Situas Manusia Purba (BPSMP) Sangiran tidak akan membuka Ruang Display II. Alasannya, ruang display ini berbentuk lorong dan tertutup. Jika dibuka, dikhawatirkan Ruang Display II menjadi media penularan Covid-19. Ruang display ini berisi informasi terkait sejarah terbentuknya bumi, makhluk hidup pertama yang tinggal di bumi, jenis fauna pertama dan lain-lain.

“Rencananya, pada akhir bulan akan ada rapat evaluasi. Baik kuota pengunjung maupun kebijakan lain,” jelas Pamong Budaya Ahli Muda Museum, BPSMP Sangiran, Dody Wiranto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya