SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI- Kabupaten Wonogiri dengan wilayahnya yang luas memiliki potensi berkembangnya paham radikalisme di masyarakat. Sebab, masih banyak warga yang terpinggirkan, sehingga muncul kelompok marginal dan ekonomi lemah.

Hal itu diungkapkan pemateri dari unsur Muhammadiyah, Muhammad Julijanto, saat ‘Seminar Pemahaman Islam Secara Utuh serta Penguatan Wawasan Kebangsaan dalam Upaya Mencegah Radikalisme dan Gerakan NII’ di rumah makan Pak Eko, Bulusulur, Wonogiri, Kamis (27/6).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Radikalisme sering muncul dari kelompok marginal yang mayoritas generasi muda. Maka, ada beberapa langkah untuk mengantisipasi radikalisme itu,” katanya. Antisipasi itu di antaranya meningkatkan kepedulian kepada masyarakat marginal serta pengentasan kemiskinan. Juga menjalin kebersamaan di masyarakat sehingga warga terpinggirkan juga ikut diperhatikan.

Pembicara dari IAIN Surakarta, Syamsul Bahri, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya gerakan radikal muncul dari orang-orang yang terpinggirkan. Sehingga gerakan dari orang yang terpinggirkan bisa menimbulkan pertentangan dengan pusat.

Sementara, narasumber dari pondok pesantren Al Muayad Windan Surakarta, M Dian Nafi, menyatakan jika antisipasi radikalisme bisa dilakukan dengan penguatan simpul-simpul Agama Islam di Wonogiri. Di antaranya melalui Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan majelis taklim.

“Seminar itu bertujuan mempertemukan berbagai organisasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, MMI dan HTI. Selama ini, ormas Islam yang satu dengan lainnya jarang berkomunikasi dengan baik. Kami berharap, pertemuan ini dapat menjalin komunikasi yang baik di antara mereka,” kata Koordinator Forum Pemuda Pemudi Islam Wonogiri (FPPIW), Hafid, saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya