SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan materi di seminar nasional yang diselenggarakan Pusdemtanas LPPM UNS, Minggu (6/2/2022). (Humas UNS)

Solopos.com, SOLO — Menteri BUMN, Erick Thohir meyakini Indonesia akan tumbuh menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Hal ini melihat rata-rata pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus tumbuh 3-5 persen.

“Menyikapi hal ini, masyarakat Indonesia harus mampu menghadapi beragam tantangan disrupsi. Yang salah satunya mendorong ekosistem digital,” kata Erick saat berbicara di seminar nasional, “Unicorn Indonesia Untuk Dunia: Mengulas Strategi Pemerintah Menumbuhkan Kekuatan Ekonomi Baru Menyongsong Indonesia Emas 2045”, yang digelar di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS Solo, Minggu (6/2/2022).
.
Lebih lanjut Menteri BUMN mengatakan, untuk menyongsong ekostistem digital, terdapat delapan skill yang wajib dikuasai. Pertama skill programming, artificial intelligence, desain digital dan visualisasi data, manajemen proyek digital, digital marketing. Kemudian media sosial, data science dan analitik data, serta decision making bagi para pemimpin.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Dalam seminar yang diselenggarakan Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Nasional (Pusdemtanas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Erick bicara peran BUMN. Di mana BUMN juga telah menginisiai pengembangan ekosistem digital dengan berfokus di sektor infrastruktur, pendanaan dan aggregator.

Baca juga: Mantap! UNS Jadi Perguruan Tinggi Terbaik ke-6 di Indonesia versi Webometrics

Menteri Erick Thohir menyampaikan, bahwa dalam mengembangkan teknologi ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) dan yang kedua ialah membangun ekosistem.

“Kita harus bisa memastikan bahwa market yang ada dapat mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Erick Thohir.

Kepala Pusat Studi Pusdemtanas LPPM UNS, Dr. Sunny Ummul Firdaus mengatakan, belakangan
ini eksistensi perusahaan startup tengah ramai diperbincangkan. Hal ini juga berdampak pada masifnya peningkatan pertumbuhan unicorn di Indonesia. Ini sangat bermanfaat untuk menyongsong mimpi mewujudkan Indonesia emas 2045. “Melihat peluang ini Pusat Studi Pusdemtanas LPPM UNS menyelenggarakan seminar terkait unicorn,” jelas Sunny dalam rilis Senin (7/2/2022).

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho dalam sambutannya mengatakan sejak 2020 Indonesia menghadapi pandemi covid 19 sampai hari ini dan hampir semua bidang usaha terdampak Covid-19. Peran unicorn-unicorn berperan pada ekonomi Indonesia agar tetap bergerak berkembang dan maju.

“Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi seminar nasional ini. Terima kasih kepada Bapak Menteri BUMN yang telah menyempatkan waktu untuk datang ke UNS dan memberikan kiat-kiat agar Unicorn di Indonesia bisa maju,” terang Prof. Jamal.

Seminar UNS
Seminar nasional UNS, “Unicorn Indonesia Untuk Dunia: Mengulas Strategi Pemerintah Menumbuhkan Kekuatan Ekonomi Baru Menyongsong Indonesia Emas 2045”. (Humas UNS)

Baca juga: Berani Lawan Perampok, Agen BRILink Lampung Ditemui Menteri BUMN

Seminar UNS Tema Unicorn

Acara diawali dengan pemaparan materi digital citizenship oleh Prof. Dr. Triyanto selaku guru besar Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) UNS. Ia menyampaikan bahwa penanda masyarakat Indonesia telah memiliki karakteristik digital citizenship yakni melek literasi digital dan memiliki skill teknologi.

Sementara Pakar dan Peneliti UNS Fintech Center, Putra Pamungkas, Ph.D menyampaikan bahwa unicorn dapat tumbuh besar di Indonesia karena kondisi market serta diversifikasi penduduk yang menggiurkan. Yang harus dikembangkan adalah menentukan target market, melakukan inovasi, berkolaborasi, serta mencari venture capital untuk membantu percepatan pertumbuhan bisnis.

Namun, Putra juga menegaskan ada beberapa isu unicorn yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan suatu bisnis. Diantaranya sharing economy, corporate governance, securities, dan IPO. Aspek ini sebagai upaya agar unicorn di Indonesia tak hanya tumbuh, namun berdampak menyejahterakan masyarakat secara menyeluruh.

Selanjutnya kegiatan seminar ditutup dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNS dengan Kementerian BUMN.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya