SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampanye (nukltimedia.journalism.berkeley.edu)

Solopos.com, SOLO–Seminar sehari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Persatuan Masyarakat Surakarta (PMS), Selasa (28/1/2014) dimanfaatkan untuk menarik dukungan guru kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) wilayah Jawa Tengah, Sulistiyo.

Dalam pantauan Solopos.com, Selasa. Seminar sehari bertajuk Empat Pilar Kebangsaan dan Perjuangan PGRI, awalnya berjalan sesuai tema. Sekitar 500 guru dari wilayah Kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon tampak memenuhi Aula utama gedung PMS.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Setiap guru yang hadir mendapatkan buku yang berisi materi pidato dari Ketua PGRI Solo, Sugiaryo dan Penasehat PGRI Kota Solo, Ichwan Dardiri. Namun pada sampul belakang buku berwarna merah itu tertera sejumlah foto Sulistiyo, pria yang juga ketua PB PGRI.

Pada akhir acara, seorang pria, KRT Sardikan BBA, dalam kesempatan bercerita tentang sejarah perjuangan PGRI dari masa ke masa, namun dalam pidato tersebut, terdapat muatan ajakan untuk memilih Sulityo pada pemilihan umum (pemilu) April mendatang. Di depan sejumlah guru tersebut, sardikan mengaku sebagai relawan Sulistiyo.

“Sulistiyo merupakan representasi PGRI Jawa Tengah yang dipilih secara aklamasi sebagai ketua PB PGRI. Dia dicalonkan sebagai anggota DPD. Ini saya tidak kampanye. Saya cuma menjadi sukarelawan, ingin mengabarkan dan menyampaikan berita, Sulistiyo dicalonkan lagi sebagai calon DPD Jawa Tengah. Kalau diusulkan sebagai DPD kira-kira setuju enggak?” tanyanya kepada guru di depan forum.

Sontak sejumlah guru menjawab setuju. Sardikan pun setengah berbisik kepada guru agar mengajak serta keluarga, bahwa ada ketua PGRI yang pantas dicoblos pada pemilu mendatang. Pemaparan Sardikan didukung foto Sulistiyo yang terpampang di layar LCD.

Ketua PGRI Solo, Sugiaryo, saat dimintai konfirmasi Solopos.com selepas acara mengatakan, bahwa PGRI bukan menjadi lembaga yang dinaungi seorang yang ingin mendapatkan jabatan, tempat bernaungnya pensiunan, dan cuma lembaga yang menarik iuran.

“Bukan-bukan seperti itu,PGRI itu perjuangan, setiap anggota harus memahami perjuangan lembaga ini,” ujarnya.

Saat ditanya ihwal munculnya sejumlah foto Sulistiyo dalam buku dan paparan. Sugiaryo berdalih bahwa pihaknya tidak mengarahkan anggotanya untuk menyoblos Sulistiyo. Setiap anggota, lanjutnya, sudah memahami perjuangan PGRI.

“Tidak perlu dikampanyekan semua sudah paham duluan,” tandasnya.

Dalam seminar tersebut Sulistiyo memang tidak hadir lantaran menghadiri Konferensi pusat (Konpus) di Surabaya. Sementara menggantikan Sulistiyo, dalam kesempatan itu hadir utusan dari PB PGRI, Salju Mahiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya