SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Perbedaan atau keragaman masyarakat yang ada di Indonesia jika dikelola dengan baik bisa menjadi sebuah kekuatan nasional untuk membangun negeri ini.

Hal itu ditegaskan Ahmad Baso, pengurus pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) PBNU, saat seminar kebangsaan dengan tema, Perbedaan Menjadi Kekuatan Nasional, di Kantor PCNU Kota Solo, Sabtu (26/10/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain Ahmad Baso, hadir sebagai pembicara di seminar dalam rangka lounching Pengurus Cabang Lakpesdam NU Solo adalah, Sumartono Hadinoto, dari PMS Surakarta dan Her Suprabu, Ketua KNPI Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut Ahmad Baso mencontohkan keragaman di masyarakat Kota Solo dalam lingkup kecil. Di mana justru dengan keragaman budaya di masyarakat Solo menjadi motor penggerak perlawanan terhadap imperialisme.

“Jadi tinggal bagaimana memanage atau mengelola keragaman budaya dan kemajemukan itu menjadi sebuah kekuatan nasional. Contohnya, Kota Solo, justru dengan kemajemukan masyarakatnya bisa menjadi motor penggerak mendobrak imperialisme, kapitalisme dan ketidakadilan di negeri ini,” papar Ahmad Baso.

Sedang Her Suprabu, tokoh muda Kota Solo mengatakan, keragaman yang ada bisa menjadi kekuatan sebagai contoh adalah Sumpah Pemuda di mana generasi muda dari berbagai golongan bisa bersatu. Termasuk peran pemuda di era kemerdekaan, kemudian di tahun 1966, serta reformasi.

“Di situ terlihat perbedaan bisa jadi kekuatan yang luar biasa. Tetapi perlu diingat juga bahwa perbedaan bisa menjadi tantangan dan hambatan dalam pembanguan bangsa, jadi tergantung kita memanfaatkan perbedaan tersebut,” terangnya.

Sementara Sumartono, perbedaan menjadi masalah jika melihat sesuatu hanya dari satu sisi tanpa mau melihat dari sisi lainnya. Dia juga menyinggung julukan Kota Solo sebagai sumbu pendek yang rentan akan konflik.

“Sekarang tidak ada istilah sumbu pendek, tapi kita hilangkan sumbunya. Karena yang terpenting jangan melihat pada suku, agama tapi pada pribadi orang tersebut karena manusia pada dasarnya dilahirkan sama,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya